Diawali 300 Ayat Kursi, Pemkab Batang dan Ratusan Petani Gropyok Tikus di 150 Hektare Sawah Ponowareng

Pemkab Batang dan petani menunjukkan rumah burung hantu usai gropyokan tikus Desa Ponowareng Batang --IST
Salah satunya adalah perbaikan saluran irigasi yang diharapkan dapat segera ditindaklanjuti.
“Tindak lanjutnya sedang dalam proses. Kementerian sudah meminta pencermatan lebih lanjut terhadap irigasi di kawasan ini,” tambah Rini.
Metode gropyokan yang digunakan cukup unik.
Tikus-tikus diburu dengan cara memasukkan obat berbentuk mercon ke dalam lubang aktif mereka.
Asap yang keluar dari lubang lain menjadi penanda lokasi sarang hama ini.
Setelah itu, lubang digali dan tikus yang mati dievakuasi.Dalam satu lokasi saja, sekitar 500 ekor tikus berhasil dimusnahkan. Selain itu, ada pengendalian dengan kentongan yang terbukti cukup efektif.
Para petani berharap metode ini bisa mengurangi populasi tikus secara signifikan agar panen mendatang lebih terjamin.
"Dalam kondisi normal, sawah seluas 150 hektare dapat menghasilkan sekitar 750 ton padi.Jadi program ini turut mendukung program ketahanan pangan pemerintah," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: