Anggaran Belum Tersedia, Makan Siang Gratis Terpaksa Mundur
Dandim 0725/Sragen Letkol Inf Ricky Julianto Wuwung --Mukhtarul Hafidh / diswayjateng.id
SRAGEN, diswayjateng.id - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Sragen belum bisa terlaksana hari ini Senin (6/1/2025) karena ada berbagai kendala. Program baru akan dilaksanakan di Kabupaten Sragen pekan depan.
Hal ini disampaikan langsung oleh Dandim 0725/Sragen, Letkol Inf Ricky Julianto Wuwung mengatakan, mengatakan, MBG di Sragen belum bisa terlaksana karena masih menunggu petunjuk dari Badan Gizi Nasional (BGN). Dia menyebut, kemungkinan makan bergizi baru dapat dilakukan pekan depan.
"Pekan depan baru bisa operasional,” kata Dandim di sela - sela kegiatan peresmian Jembatan Butuh, Sragen, Senin (6/1/2025).
Dandim mengatakan, salah satu kendala belum bisa terlaksananya program tersebut yakni anggaran. "Kendalanya anggaran belum turun."
Dandim mengatakan, program ini bakal dijalankan kolaborasi dengan berbagai pihak. TNI bakal melibatkan Pemerintah Daerah dan juga Polri.
"Kemarin kita sudah rapat koordinasi dengan Pak Sekda, tentunya keterlibatan masing-masing dinas baik itu pemerintah daerah, Polri. Kita sudah sampaikan intinya saling mendukung yang merupakan salah satu program asta cita pak Presiden Prabowo," ujarnya.
Ia mengatakan, sasaran penerima MBG mulai dari siswa, ibu hamil hingga balita. Di Sragen rencana akan diberikan ke 12 ribu sasaran.
“Kalau seluruh 10.000 sampai 12.000 sasaran di Sragen, nanti setiap dapur Kita maksimal 3.000 makanan. Jumlah penerima makan bergizi gratis di situ ada anak sekolah mulai TK, SD, SMP, SMA kemudian ibu hamil, ibu menyusui dengan balita, pondok pesantren termasuk. Setiap kecamatan 20 ada satu,” kata Dandim membeberkan.
Sementara itu soal menu yang diberikan nantinya akan sama sesuai yang diujicobakan. Baik untuk siswa, ibu hamil hingga balita.
“Menunya kurang lebih, sama cuma porsinya ada sedikit berbeda. Termasuk ada yang balita dengan anak TK makanya di situ di dalam satu unit SPPG itu ada ahli gizi, nanti mereka yang akan menentukan jumlah kalori jumlah gizi yang akan dikonsumsi dari masing-masing penerima,” ucap dia.
Kemudian ada nasi sayur, daging, bisa ayam dan ikan. Lalu ada buah, ada susu. "Petugas yang masak total ada satu unit SPPG itu 50 orang di mana satu kepala dapur akuntansi ahli gizi 47,” ucap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: