5 Makna dan Filosofi Rumah Adat Jawa Tengah

Ciri Khas: Atapnya berbentuk panggang pe, yaitu seperti perahu terbalik.

Makna: Bentuk atapnya melambangkan perahu yang mengarungi samudra kehidupan.

Fungsi: Rumah panggang pe sering ditemukan di daerah pesisir dan digunakan oleh nelayan.

5. Rumah Kampung

Ciri Khas: Bentuknya sederhana dan mengikuti kontur tanah.

Makna: Rumah kampung mencerminkan kesederhanaan hidup masyarakat pedesaan.

Fungsi: Rumah kampung digunakan sebagai tempat tinggal sehari-hari bagi masyarakat pedesaan.

Filosofi dalam Rumah Adat Jawa Tengah

Setiap bagiannnya memiliki makna filosofis yang mendalam. Misalnya:

Pendopo: Sebagai tempat berkumpul dan menerima tamu, melambangkan keterbukaan dan keramahan.

Soko guru: Melambangkan kekuatan, kestabilan, dan pondasi kehidupan.

Pintu: Sebagai pintu masuk ke dalam rumah, melambangkan kehidupan baru dan harapan.

Ukiran: Menggambarkan cerita-cerita rakyat, mitologi, dan nilai-nilai moral.

Cara Melestarikan :

Dalam era modernisasi, banyak rumah adat jawa tengah yang terancam punah. Namun, upaya pelestarian terus dilakukan, baik oleh pemerintah maupun masyarakat. Beberapa upaya yang dilakukan antara lain:

1. Pengembangan desa wisata: Desa-desa dengan rumah adat yang masih terjaga dijadikan destinasi wisata.
2. Pendidikan: Menyadarkan masyarakat akan pentingnya melestarikan rumah adat.
3. Pemanfaatan teknologi: Menggunakan teknologi untuk mendokumentasikan dan melestarikan rumah adat.

BACA JUGA:6 Wisata Ramah Anak di Jawa Tengah, Cocok untuk Liburan Keluarga

BACA JUGA:4 Telaga Terindah di Jawa Tengah yang Memanjakan Mata

Rumah adat jawa tengah bukan hanya sekadar bangunan, tetapi juga merupakan warisan budaya yang sangat berharga. Setiap rumah adat memiliki cerita dan makna yang mendalam, mencerminkan kearifan lokal dan nilai-nilai luhur masyarakat Jawa. Dengan memahami dan melestarikan rumah adat, kita turut menjaga kelangsungan budaya bangsa.

Sumber: