LDII Demak dan Dinperpusar Perkuat Literasi Kebangsaan dengan Pojok Baca

LDII dan Dinperpusar Demak berfoto bersama Bupati setelah penandatangan MOU mendirikan pojok baca di masjod LDII Demak-Nungki Diswayjateng-
DEMAK, diswayjateng.id - Sebagai upaya menggugah semangat kebangsaan melalui literasi, Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Demak mendirikan pojok baca di setiap masjid LDII dengan bekerja sama dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dinperpusar) Demak yang terikat dalam perjanjian MOU di Hotel Amantis, Sabtu 30 November 2024.
Ketua LDII Demak, Kurniawan Arifendi menyampaikan bahwa literasi merupakan elemen yang sangat mempengaruhi seseorang berfikir dan bersikap. Untuk itu pihaknya mengajak Kepala Dinas Perpustakaan Demak untuk dapat mengembangkan literasi bersama melalui pojok baca di masjid LDII.
"Kami berdua menyepakati bahwa literasi penting dan mempercayai semakin rendah literasi maka semakin mudah seseorang atau masyaraka mudah diajak yang tidak benar," ucap Kurniawan.
"Untuk itu kami coba menginisiasi, dimana LDII punya masjid banyak, bagaimana jika didirikan pojok baca di masjid LDII dengan tentunya menggandeng Kepala Dinperpusar," lanjutnya.
Ia meneruskan bahwa literasi yang menggugah semangat kebangsaan, harus dimulai dari awal. Ia menyebutkan misalnya tentang buku - buku kenegaraan, buku - buku tentang semangat perjuangan sehingga tidak mudah diadu domba.
"Karena kita sendiri di LDII sudah rutin menggelar literasi, kita ada buletin yang terbit 2 bulanan. Dimana isinya solusi dan inovasi LDII seluruh indonesia terhadap masalah - masalah kebangsaan," ucapnya.
Sementara itu Kadinperpusar, Agung Hidayanto, menyampaikan, bahwa kerjasama Dinperpusar bersama ormas merupakan rintisan, sehingga bahan pustaka yang dimiliki oleh Dinperpusar tidak hanya berada di perpusda, namun dilayangkan ke ormas - ormas.
Ia melanjutkan bahwa salah satu yang menangkap peluang tersebut adalah LDII sehingga pihaknya mendistribusikan buku bacaan kepada LDII untuk dapar dikelola dengan sistem pinjam balik.
"Kami meminjamkan buku secara borongan, dimulai dari 100 buku untuk dipinjam medeka dan dikelola secra periodik sebulan sekali lalu dikembalikan dan dituker untuk dipinjam lagi," ucap Agung.
"Jadi ini bagian dari upaya kami untuk mendekatkan buku dengan masyarakat," lanjutnya.
Program tersebut disampaikannya terbuka untuk masyarakat, dengan melakukan MOU. Peminjam pun boleh memilih buku untuk dipinjam sesuai dengan kebutuhan.
"Sejauh ini yang melakukan MOU sudah berjalan adalah sekolah - sekolah dan rutan juga sudah, di mana warga binaan juga kami suport dengan bacaan," ucapnya.
Sebagai informasi koleksi fisik buku di Dinperpusar terdapat 65 ribu yanh siap untik dipinjamkan pada organisasi manapun yang membutuhkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: