Hari Dokter Nasional 2024: Menyongsong Babak Baru Pelayanan Kesehatan di Bawah Kepemimpinan Baru

Hari Dokter Nasional 2024: Menyongsong Babak Baru Pelayanan Kesehatan di Bawah  Kepemimpinan Baru

--

Darmanto:

Dokter Pemerhati Kesehatan, Mantan Ketua IDI Cabang Pemalang 2016-2022

 

JATENG.DISWAY.ID - Tanggal 24 Oktober merupakan hari istimewa bagi seluruh dokter di Indonesia karena bukan sekadar memperingati berdirinya Ikatan Dokter Indonesia (IDI) pada tahun 1950, tetapi juga momentum untuk merefleksikan peran dan kontribusi para dokter terhadap bangsa dan negara. Pelantikan presiden dengan kabinet baru membawa harapan baru dalam pembangunan sistem kesehatan nasional, terutama dengan semakin masifnya penerapan teknologi digital dalam layanan kesehatan. 

Slogan Hari Dokter Nasional tahun 2024 adalah "Tangan yang Menyembuhkan, Hati yang Peduli". Tema ini menekankan dedikasi, kasih sayang, dan empati dokter dalam praktik medis. Tema ini juga menggambarkan semangat para dokter yang terus berjuang menghadapi berbagai permasalahan kesehatan. Peran dokter Indonesia melampaui tugas pelayanan medis.

Saat pandemi COVID-19, mereka bukan hanya berjuang untuk merawat pasien, tetapi juga terlibat aktif dalam pengembangan dan pelaksanaan program vaksinasi serta kebijakan kesehatan darurat. Peran dokter dalam era trasformasi kesehatan ini, diharapkan tidak hanya menjadi agen pengobatan saja (agent of treatment), tetapi juga menjadi agen perubahan (agent of change) dan agen pengembangan (agent of development). 

Transformasi digital diakui telah membawa banyak manfaat, namun demikian implementasinya tidak luput dari tantangan. Infrastruktur teknologi di daerah-daerah terpencil seringkali tidak memadai, yang menyebabkan kesenjangan akses layanan telemedicine. Selain itu, masih banyak tenaga medis yang memerlukan pelatihan lebih lanjut untuk memanfaatkan teknologi baru ini secara optimal.

BACA JUGA:Dokter Muda di Baturaja Ditemukan Tewas Gantung Diri di Ruang Praktik

Program digitalisasi yang masih dalam tahap pengembangan tentu memiliki kekurangan, baik kesulitan akses maupun kesulitan pengoperasian. 

Munculnya program-program baru yang tentunya berdampak terhadap para Tenaga Medis (Named) dan Tenaga Kesehatan (Nakes) dalam beradaptasi terhadap program layanan digital yang sangat cepat berubah ini.

Reformasi dalam sistem pembiayaan masih menyisakan berbagai permasalahan. Isu pembatasan layanan, serta adanya keterlambatan pembayaran seringkali berdampak pada kesejahteraan tenaga medis. 

Pemerintah diharapkan dapat mengoptimalkan sistem pembiayaan kesehatan dan memperkuat kerjasama dengan sektor swasta untuk mendukung implementasi teknologi digital yang lebih luas. Melalui kerjasama ini, dokter dan tenaga medis di seluruh pelosok negeri dapat merasakan manfaat transformasi digital tanpa terkendala oleh masalah administratif atau finansial.

BACA JUGA:Konsultasi Gratis, Mal Ciputra Semarang Hadirkan 3 Dokter Spesialis Setiap Hari Jumat

Pelantikan kembali Budi Gunawan Sadikin (BGS) sebagai Menteri Kesehatan dalam Kabinet Merah Putih pada 20 Oktober 2024 menandai babak baru dalam keberlanjutan program pembangunan kesehatan di Indonesia. Pemanfaatan teknologi digital yang dicanangkan Kemenkes, seperti Aplikasi “Satu Sehat” yang mengintegrasikan data kesehatan masyarakat dalam satu platform nasional. Platform ini memungkinkan riwayat kesehatan pasien dapat diakses oleh berbagai fasilitas kesehatan di seluruh Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: