Simulasi Progam Makan Gratis Di Kota Semarang, Aspek Keamanan Pangan Jadi Perhatian Serius

Simulasi Progam Makan Gratis Di Kota Semarang, Aspek Keamanan Pangan Jadi Perhatian Serius

Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menjelaskan komposisi gizi pada progam makan gratis pada simulasi yang dilakukan di SMP Negeri 21 Semarang.--Wahyu sulistiyawan

SEMARANG, diswayjateng.id - Pemerintah Kota Semarang melakukan simulasi progam makan gratis di hari kedua dilaksanakan di SMP Negeri 21 Semarang.

Simulasi makan bergizi ini berkolaborasi dengan Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Indonesia (PPJI). PPJI ini merupakan wadah UMKM terlatih yang memiliki 182 anggota yang dapat menjaga keamanan pangan.

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, keamanan pangan menjadi aspek penting dalam progam makan siang gratis.

Karena proses produksi melibatkan banyak masyarakat, sehingga tim dari ketahanan pangan harus melakukan pengecekan sampling pra maupun pasca pembuatan makanan untuk menjaga makanan tersebut tetap steril.

BACA JUGA:Dinsos Kabupaten Tegal Serahkan Bantuan Korban Bencana Angin Kencang

 

 

"Untuk hal makanan itu harus hati-hati dan higienis sehingga tim dari Ketahanan Pangan harus selalu melakukan pengecekan sampling dari sebelum produksi dan setelah produksi, karena kalau dibiarkan 2 jam saja sudah terkontaminasi bakteri," ungkapnya, Selasa, 8 Oktober 2024.

Wanita yang akrab disapa Mba Ita ini menambahkan, meskipun Kota Semarang memiliki mobil lab ketahanan pangan, namun dengan adanya progam Putri Sakti, siswa dapat melakukan uji keamanan pangan sendiri. 

"Nantinya siswa akan diajarin, sehingga dalam melakukan uji lab untuk keamanan pangan sendiri tanpa harus memanggil mobil lab", tambah Mba Ita.

Simulasi makan siang gratis tingkat SMP ini dilaksanakan di 9 tempat dan untuk SD sudah dilakukan di 4 tempat dengan menu yang berbeda dan berfariatif. Dikarekan banyak anak-anak yang kurang suka makan sayur, maka menu makanan tersebut dicampur dan dijadikan omlet.

BACA JUGA:Rob di Desa Blendung Dapat Perhatian Pjs Bupati Pemalang

"Dengan harga RP14.000 komposisi gizi sudah mencakup semuanya termasuk buah dan sayur. Karena anak-anak zaman sekarang tidak suka sayur makan kita jadikan omlet, yang penting kekinian," ungkap Mba Ita.

Pemkot Kota Semarang, saat ini masih menunggu arahan dari pemerintah pusat untuk jumlah makanan yang akan dibagikan ke siswa.

"Kami masih menunggu saja arahan dari pemerintah pusat berapa jumlah yang akan dibagikan ke siswa. Kalau kemarin dari Kodim untuk awal sudah menyiapkan 3000 makanan hanya untuk kecamatan Tembalang saja," ujarnya.

"Setidaknya dengan simulasi ini Pemerintah Kota Semarang sudah siap untuk implementasi makan bergizi untuk progam makan siang gratis dari Presiden terpilih kita," tambahnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: