Hasil Survei Echo Location Survey & Strategies, Elektabilitas Yoyok-Joss Unggul dari Agustina-Iswar

Hasil Survei Echo Location Survey & Strategies, Elektabilitas Yoyok-Joss Unggul dari Agustina-Iswar

Peneliti Echo Location Survey & Strategies, Joko J Prihatmoko memaparkan hasil survei elektabilitas Calon Wali Kota Semarang. Hasil survei tersebut menyebutkan pasangan calon Yoyok-Joss lebih unggul dari Agustina-Iswar--Wahyu sulistiyawan

SEMARANG, diswayjateng.id-Hasil survei dari Echo Location Survey & Strategies menyebutkan elektabilitas pasangan calon (Paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang nomor urut 02, Yoyok Sukawi-Joko Santoso (Yoyok-Joss) mengalahkan pasangan nomor urut 01, Agustina Wilujeng Pramestuti-Iswar Aminuddin dalam kontestasi Pilwakot Semarang 2024.

Survei Echo Location Survey & Strategies ini dilakukan mulai 7 hingga 15 September 2024 dengan jumlah responden sebanyak 1.200 warga Kota Semarang yang masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT). Tingkat warga yang memilih Paslon Yoyok-Joss mencapai 55,82 persen, lebih unggul dibandingkan Paslon Agustina-Iswar dengan elektabilitas 28,64 persen. Sementara itu masih ada 15,54 persen yang belum menentukan pilihanya. 

Hasil survei tersebut disampaikan oleh peneliti Echo Location Survey & Strategies, Joko J Prihatmoko dalam Forum Grup Diskusi (FGD) Forum Media Online Kota Semarang (FOMOS) dengan mengusung tema "Membaca Peta Politik Pilwakot Semarang 2024 Jilid 4 Kemana Arah Pemilih Muda Gen Z?" di Rumah Popo, Kota Lama Semarang, Kamis 26 Septembar 2024.

"Pasangan calon Agustina Wilujeng-Iswar Aminuddin sebesar 28,64 persen dan Yoyok Sukawi-Joko Santoso 55,82 persen. Adapun pemilih yang tidak menjawab dan/atau belum menentukan pilihan sebesar 15,54 persen," kata Joko J Prihatmoko. 

BACA JUGA:Paslon 02 Yoyok-Joss, Akan Panaskan Mesin Sebelum Jadwal Kampanye Keluar

BACA JUGA:Hari Pertama Kampanye, Paslon Agustina-Iswar Akan Blusukan Ke Pasar Tradisional

Menurut Joko, peta pilihan pemilih terhadap pasangan calon masih dinamis. Hal ini ditandai dengan besaran pemilih yang masih mengubah pilihan (swing voter) sebesar 33,49 persen dan pemilih tidak mengubah pilihan (strong voters) sebesar 66,51 persen. 

"sepertiga pemilih masih mungkin mengubah pilihan menjelang pemungutan suara pada 27 November 2024," ungkap Joko yang juga dosen Ilmu Politik Universitas Wahid Hasyim Semarang (Unwahas) tersebut. 

Perubahan pilihan tersebut bisa terjadi karena ada beragam faktor. Misalnya citra dan penetrasi kandidat, visi-misi atau program unggulan, manajemen kampanye oleh tim pemenangan, serta dinamika politik lainnya. "Untuk meningkatkan dukungan dan/atau jumlah pemilih, kelompok pemilih kategori millanial (Gen Y) dan zilanial (Gen Z) perlu memperoleh perhatian khusus pada tingkat strategi kampanye dan program unggulan," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: