Ketersediaan Air, Tantangan Program PAT dan Pemanfaatan Pompa Air

Ketersediaan Air, Tantangan Program PAT dan Pemanfaatan Pompa Air

Pelaksanaan evaluasi program PAT di aula Dinpertan Demak--

DISWAYJATENG.ID, DEMAK - Dinas Pertanian Kabupaten Demak menggelar evaluasi terkait Perluasan Areal Tanam (PAT) dan penggunaan bantuan pompa air dari Kementerian Pertanian (Kementan). Di mana untuk Kabupaten Demak telah menerima 63 unit pompa air dari usulan 53 unit.

Kepala Dinas Pertanian (Ka Dinpertan) Demak, Agus Herawan, menyampaikan bahwa rincian peruntukanya antara lain 27 unit untuk kelompok tani (poktan) dan 36 unit untuk Brigade TNI. Di mana 60 unit sudah dimanfaatkan dengan baik.

"60 unit sudah dimanfaatkan namun ada 3 unit yang belum digunakan karena terkendala sumber air di lokasi yang tidak mencukupi," terang Kadinpertan usai evaluasi di aula Dinpetan Demak, Rabu 11 September 2024.

BACA JUGA:Remaja Kabupaten Pemalang Antusias Ikuti Pemilihan Duta Wisata

Sementara terkait program perluasan areal tanam telah berhasil mencakup area seluas 13.483 hektar atau sekitar 190,52 persen dari target, meskipun masih terdapat tantangan di lapangan.

“Luas tanam yang kami capai hingga saat ini cukup memuaskan, tetapi masih ada beberapa kendala yang perlu diselesaikan, terutama terkait ketersediaan air,” tambah Agus Herawan.

Pernyataan senada disampaikam perwakilan Inspektorat Demak, Agung Ardianto, Ia menyoroti beberapa kendala dalam pelaksanaan program tersebut, di mana berdasarkan dari hasil pemeriksaan, sejumlah kelompok tani menghadapi masalah teknis.

"Seperti yang disampaikan Pak Kadin, terkait kesediaan air, seperti debit air yang rendah, lalu kondisi bibit padi yang sudah terlalu tua, serta minimnya informasi akuntabel dalam laporan pemeriksaan bantuan pompa air," ucapnya.

BACA JUGA:Kolaborasi Teater Qi dan Djarum Tampilkan Pertunjukan Liang Langit

Hal ini terjadi di kelompok tani di beberapa desa, lanjutnya, seperti Pangudi Luhur di Desa Ngelowetan, Sumber Mulyo di Desa Tanggul, dan Sido Leksono III di Desa Wonoketingal, mengalami kesulitan dalam memanfaatkan bantuan tersebut.

Menanggapi hal ini, dari Kodim 0716/Demak, Lettu Inf. Kamidi, merekomendasikan agar Dipertan Demak dan Kodim Demak dapat lebih intens saling koordinasi terkait pemanfaatan alat dan mesin pertanian yang telah disalurkan.

Ia pun berharap, evaluasi ini dapat menjadi langkah penting dalam menyamakan persepsi dan mengatasi berbagai kendala teknis yang ada.

"Sehingga kedepan program perluasan areal tanam dan penggunaan bantuan pompa air dapat berjalan lebih optimal di Kabupaten Demak," pungkasnya.

Perwakilan BSIP Jawa Tengah, FX Lilik Trimulyantara, menjelaskan bahwa pemerintah telah mengantisipasi dampak perubahan iklim akibat fenomena El Nino yang diprediksi berlanjut hingga 2024. Dalam rangka menghadapi potensi darurat pangan akibat penurunan produksi padi, pemerintah berfokus pada percepatan peningkatan produksi pangan melalui pengawalan intensif kegiatan seperti optimasi lahan rawa, pompanisasi, serta perluasan areal tanam padi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: