Pembekalan Ideopolitor Muhammadiyah Kabupaten Tegal, Mendudukkan Politik secara Proporsional

Pembekalan Ideopolitor Muhammadiyah Kabupaten Tegal, Mendudukkan Politik secara Proporsional

STIKESMU Kabupaten Tegal menjadi tempat yang dipilih Majelis Pemberdayaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) untuk pembekalan Ideologi, Politik dan Organisasi (Ideopolitor) Muhammadiyah. --Harian Pagi Radar Tegal

DISWAY JATENG - STIKESMU Kabupaten Tegal menjadi tempat yang dipilih Majelis Pemberdayaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) untuk pembekalan Ideologi, Politik dan Organisasi (Ideopolitor) Muhammadiyah, Minggu (5/11/2023).

Para narasumber terkemuka dari latar belakang beragam menyajikan wawasan mendalam mengenai peran politik dalam Muhammadiyah yang mengarah pada cara-cara proporsional.

Pembekalan dibuka Prof. Ma'mun Murod Al-Barbasyi, seorang tokoh dan Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta. Fokus acara mengencangkan Gerakan Dakwah Kultural di Muhammadiyah.

"Saya serukan mobilisasi kultural kuat kepada kader-kader Muhammadiyah yang terlibat dalam Pemilu Legislatif. Dengan harapan, suara warga Muhammadiyah didedikasikan bagi para kader sesuai arahan Rakernas LHKP, 'Satu Dapil Satu Kader'," katanya.

BACA JUGA:Kemenko PMK dan Muhammadiyah Tanam Sejuta Pohon

Pada sesi berikutnya, Wahyuddin Noor Aly Caleg Provinsi Jateng Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) dan Zaenuddin Ahfandi menyoroti pentingnya menjadi kader politik yang tidak hanya bernilai tetapi juga memahami sistem pemilihan terbuka proporsional.

Mereka memberikan pandangan kuat mengenai strategi politik yang harus diadopsi kader Muhammadiyah.

Sementara, Prof. Zakiyuddin Baidhawy, tokoh pendidikan dan Rektor IAIN Salatiga menekankan pentingnya implementasi risalah Islam yang berkemajuan namun tetap berlandaskan pada ilmu pengetahuan.

"Mari perkuat hubungan antara agama dan pengetahuan sebagai landasan yang tak terpisahkan dalam memajukan politik proporsional," tandasnya.

BACA JUGA:Ganjar Pranowo Sebut Jika Pemuda Muhammadiyah Miliki Tradisi Intelektual, Bisa Jadi Kontrol Sosial dan Ciptaka

Sedangkan Dodok Sartono, Sekretaris PWM Jateng, menyoroti fokus PWM yang disebutnya sebagai "Komitmen, Kompak, Konsisten."

"Kita harus menekankan maksimalisasi prinsip Jama'ah, Jam'iyah dan Jariyah (3J) dalam konteks Muhammadiyah Jateng, serta menggarisbawahi pentingnya solidaritas dan kesatuan dalam gerakan politik Muhammadiyah," ungkap Dodok.

Acara yang berlangsung mulai pukul 09.00 hingga 15.30 WIB tersebut memberikan pandangan holistik dan sistematis mengenai bagaimana Muhammadiyah di Kabupaten Tegal bisa memainkan peran lebih efektif dan proporsional dalam dunia politik.

Pesan-pesan dari para narasumber menggambarkan arah yang jelas, memperkukuh visi mendudukkan politik secara proporsional dalam koridor Muhammadiyah. (wan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: