Cakep Sekali! IBN Tegal Mendapat Apresiasi dari Menteri Agama

Cakep Sekali! IBN Tegal Mendapat Apresiasi dari Menteri Agama

TALK SHOW - Penulis novel Hati Suhita dan Khilma Anis bersama Anggota Komisi X DPR RI Hj Nur Nadlifah didampingi moderator Dr Zaki Mubarok talk show. Foto : Yeri Noveli/Radar Slawi --

DISWAYJATENG, SLAWI - Institut Agama Islam Bakti Negara (IBN) Tegal mendapat apresiasi yang membanggakan dari Menteri Agama H Yaqut Cholil Qoumas. Apresiasi itu disampaikan Yaqut Cholil melalui saluran virtual saat IBN Tegal menggelar talk show dalam rangkaian Dies Natalis IBN ke-36 di aula lantai 2 IBN Tegal.

Talk show dengan tema 'Perempuan Lintas Generasi, Lintas Karya' ini dihadiri Penulis novel Hati Suhita, Khilma Anis dan Anggota Komisi X DPR RI, Hj Nur Nadlifah SAg MM. 

Yaqut Cholil sangat mengapresiasi talk show itu karena IBN dirancang sebagai Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) yang mendukung dan mencapai indikator Perguruan Tinggi Responsive Gender (PTRG).

Yaqut Cholil berharap IBN yang merupakan legacy para ulama dan umara pada masa lalu, semakin mengembangkan diri dan terus berperan di tengah masyarakat. 

Sementara itu, Rektor IBN Tegal Dr Saepudin MA mengucapkan terimakasih kepada Menteri Agama yang telah berkenan memberikan apresiasi dan dukungannya kepada institusi yang tengah dipimpinnya.

Bagi Saepudin, apresisasi Menteri Agama memantik dirinya dan seluruh civitas akademika untuk terus berbenah meningkatkan kualitas dan kuantitas IBN. Termasuk dalam mengembangkan sumber daya manusia civitas akademika di IBN. 

“Talk show ini bagian dari ikhtiar kami untuk terus meningkatkan kualitas SDM civitas akademika IBN Tegal," ucapnya.

Dalam talk show tersebut menghadirkan dua narasumber perempuan yang inspiratif. Mereka adalah Ning Khilma Anis penulis novel best seller “Hati Suhita” yang telah dialihmediakan menjadi film layar lebar dan Hj. Nur Nadlifah S.Ag., MM yang merupakan anggota DPR RI Komisi X. 

Dimoderatori langsung oleh Wakil Rektor 3 IBN Tegal, Dr. Zaki Mubarok, MSI, talk show berjalan dengan meriah. Kedua narasumber tidak hanya berbicara success story, tetapi berkisah bagaimana mereka menghadapi tantangan dan hambatan hingga pada posisi sekarang ini. 

Menurut Nadlifah, selain kuliah, berorganisasi dan silaturahmi juga penting dilakukan oleh mahasiswa.

Karena ini mendukung masa depan mahasiswa itu sendiri. Selain itu, mahasiswa juga harus memiliki kekhasan tersendiri.

“Ibaratnya, sama-sama bisa membuat teh, tapi dalam penyajian kita harus memiliki kekhasan tersendiri,” imbuh Nadlifah.

Sementara itu, Ning Khilma juga menceritakan bagaimana pencapaiannya hingga novelnya dialihvisualkan dengan kucuran dana miliaran rupiah.

Bagi Khilma, setiap orang memiliki potensi yang sama untuk berkembang dan sukses. Tetapi harus memiliki cara-cara yang detail dan konsistensi untuk mencapainya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: jateng.disway.id