Diduga Jadi Korban Penipuan Rekrutmen Tenaga Kerja, Puluhan Warga Tegal Lapor ke Polres. Ini Modusnya
Sejumlah warga mendatangi Polres Tegal untuk melaporkan seseorang yang berinial AM karena diduga telah melakukan penipuan, Sabtu (26/8).-Yeri Noveli-jateng.disway.id
SLAWI, DISWAY JATENG - Puluhan warga mendatangi Unit III Satreskrim Polres Tegal, Sabtu (26/8) siang. Mereka hendak melaporkan seseorang yang berinisial AM karena diduga telah melakukan penipuan.
Warga yang berjumlah sekitar 30 orang ini mengaku menjadi korban penipuan oleh AM yang menjanjikan dapat memasukkan mereka sebagai tenaga kerja di beberapa pabrik yang ada di Kabupaten Tegal.
BACA JUGA:CATAT! 5 Tips Ini Bisa Amankan Saldo Dana Kita Dari Penipuan Aplikasi Online
Ahmad Maulana, salah satu korban penipuan menuturkan, semula para korban diiming-imingi bisa bekerja di pabrik dengan syarat harus memberikan sejumlah uang tunai kepada terduga pelaku atau AM.
"Saya dan para korban yang lain merasa tertipu karena sudah dijanjikan akan dimasukkan kerja di pabrik setelah menyerahkan sejumlah uang tunai," kata pria yang akrab disapa Olan ini, saat ditemui di Markas Polres Tegal, Sabtu siang.
Setelah mendapat rayuan maut dari terduga pelaku, lanjut Olan, para korban langsung menyerahkan uang tunai dengan nominal yang beragam. Mulai dari Rp500 ribu hingga Rp4 juta.
BACA JUGA:Waspadai Modus Penipuan di WhatsApp Agar Tak Jadi Korban
"Setiap korban ada yang dimintain Rp500 ribu, Rp1,5 juta dan ada juga yang sampai Rp4 juta. Mungkin juga ada yang lebih dari itu," ungkapnya.
Namun, sejak Desember 2022 hingga Agustus 2023, pihaknya tak kunjung bekerja di pabrik yang dijanjikan oleh AM.
Padahal, AM menjanjikan kepada para korban bisa bekerja di pabrik pada akhir tahun 2022 lalu.
"Sampai sekarang belum ada kejelasan. Bahkan, kami juga sudah hilang kontak dengan AM sejak satu minggu yang lalu. Karena itu lah kami lapor ke Polres," cetusnya.
Saat ini, Olan mengaku telah berkoordinasi dengan 50 korban dugaan kasus penipuan tersebut. Bahkan, Olan memperkirakan masih ada korban lainnya.
"Data yang saya kumpulkan saat ini sebanyak 50 orang. Tapi jumlahnya bisa lebih, sepertinya jumlah korban mencapai 180 orang dengan total kerugian sekitar Rp300 juta," bebernya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: jateng.disway.id