Saham BBCA: Saham Bank Raksasa yang Terus Berkilau
![Saham BBCA: Saham Bank Raksasa yang Terus Berkilau](https://jateng.disway.id/upload/2a47abe1f4a9e3d98b949f664728fde9.jpg)
--https://lifepal.co.id/
DISWAY JATENG.ID Saham BBCA adalah saham milik PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), salah satu bank terbesar dan terpercaya di Indonesia. Saham bank yang satu ini masuk kategori salah satu saham blue chip yang diincar banyak investor dan manajer investasi. Saham blue chip artinya dimiliki perusahaan besar dengan kapitalisasi raksasa dan pergerakan harga saham yang relatif stabil dan cenderung naik.
Saham BBCA merupakan salah satu dari deretan saham big cap yang memiliki konsistensi untuk terus naik dalam jangka panjang. Pada akhir Agustus 2023, harga saham BBCA berada di level Rp 9.175,00 per lembar saham, turun 0,81% dari penutupan sebelumnya. Meskipun mengalami penurunan, harga saham BBCA masih jauh lebih tinggi dari harga saham bank lainnya, seperti Bank Mandiri (BMRI), Bank Rakyat Indonesia (BBRI), dan Bank Negara Indonesia (BBNI).
Saham BBCA juga merupakan salah satu saham yang paling likuid, karena frekuensi perdagangannya yang sangat tinggi dibanding saham-saham lain di pasar modal. Likuiditas saham menunjukkan kemudahan untuk menjual atau membeli saham tanpa mengubah harganya secara signifikan. Saham yang likuid biasanya memiliki permintaan dan penawaran yang besar di pasar.
Salah satu faktor yang membuat saham BBCA menjadi primadona adalah kinerja keuangan perusahaan yang terus tumbuh dan menguntungkan.
Berdasarkan laporan keuangan kuartal II tahun 2023, Bank BCA mencatatkan pendapatan sebesar Rp 24,19 triliun, naik 22,55% dari periode yang sama tahun sebelumnya². Laba bersih perusahaan juga meningkat 26,79% menjadi Rp 12,66 triliun². Margin laba bersih perusahaan mencapai 52,34%, salah satu yang tertinggi di industri perbankan.
Saham BBCA juga memberikan imbal hasil yang menarik bagi para pemegang sahamnya melalui dividen. Pada tahun 2023, Bank BCA membagikan dividen tunai sebesar Rp 375 per lembar saham atau setara dengan yield sebesar 4,06%. Dividen ini naik 25% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 300 per lembar saham.
Dengan melihat kinerja dan prospek saham BBCA, tidak heran jika banyak analis memberikan rekomendasi beli atau hold untuk saham ini.
Berdasarkan data Google Finance, dari 15 analis yang mengikuti saham BBCA, sembilan memberikan rekomendasi beli, lima memberikan rekomendasi hold, dan satu memberikan rekomendasi jual. Rata-rata target harga saham BBCA adalah Rp 10.000 per lembar saham, atau potensi kenaikan sekitar 9% dari harga saat ini.
Berikut ini adalah beberapa berita terkini yang berkaitan dengan saham BBCA:
- IHSG Memerah Ikuti Wall Street, Saham BBCA hingga BBRI Teraktif Hari Ini 28 Juli 2023. Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada perdagangan Jumat, 28 Juli 2023 ikuti wall street dan bursa saham Asia yang memerah. IHSG ditutup melemah 0,33% ke level 6.267,58. Sebanyak 10 sektor mengalami penurunan, dipimpin oleh sektor pertanian yang turun 2,01%. Sementara itu, sektor keuangan menjadi satu-satunya sektor yang menguat 0,07%. Saham-saham bank besar seperti BBCA, BBRI, BMRI, dan BBNI menjadi yang paling aktif diperdagangkan hari ini. Saham BBCA naik tipis 0,03% ke level Rp9.175 per saham.
- BCA Pertahankan Target Penyaluran Kredit Tumbuh hingga 12 Persen pada 2023. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mempertahankan target penyaluran kredit hingga 12 persen pada akhir 2023. Hal ini akan didukung dari kredit korporasi yang bakal melonjak. Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan bahwa kredit korporasi diproyeksikan tumbuh hingga 15 persen pada tahun ini. Sementara itu, kredit komersial dan UKM diprediksi tumbuh sekitar 10 persen dan kredit konsumer tumbuh sekitar 5 persen. Jahja menambahkan bahwa pertumbuhan kredit akan didorong oleh permintaan dari sektor infrastruktur, properti, perdagangan, dan manufaktur.
Itulah beberapa berita terkini tentang saham BBCA yang kami temukan. Semoga bermanfaat untuk Kalian. Apakah Kalian tertarik untuk berinvestasi di saham BBCA?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: