Hati-Hati, Inilah Resiko Mendaki Saat Musim Pancaroba, Berikut 7 Tips Mengatasinya!

Hati-Hati, Inilah Resiko Mendaki Saat Musim Pancaroba, Berikut 7 Tips Mengatasinya!

Resiko mendaki gunung saat musim pancaroba--

DISWAYJATENG.ID - Hati-hati, ini resiko melakukan pendakian saat musim pancaroba. Mendaki gunung adalah kegiatan rekreasi yang menarik bagi banyak orang. Namun, perlu diingat bahwa mendaki gunung, terutama saat musim pancaroba, dapat membawa risiko yang serius bagi para pendaki.

Musim pancaroba, yang berada di antara musim kemarau dan musim hujan, seringkali ditandai dengan perubahan cuaca yang cepat dan tidak terduga.

Dalam artikel ini, kita akan membahas bahaya-bahaya yang terkait dengan mendaki gunung saat musim pancaroba dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk meminimalkan risiko.

1. Perubahan Cuaca yang Tidak Terduga

Salah satu bahaya utama mendaki gunung saat musim pancaroba adalah perubahan cuaca yang cepat dan tidak terduga.

Pada pagi hari cuaca bisa cerah, namun dalam hitungan jam bisa berubah menjadi hujan lebat atau bahkan badai petir.

Suhu juga dapat turun dengan drastis, menyebabkan risiko hipotermia bagi pendaki yang tidak mempersiapkan pakaian yang sesuai.

2. Badai Petir

Musim pancaroba seringkali disertai dengan angin kencang dan badai petir. Badai petir dapat sangat berbahaya bagi pendaki yang berada di puncak gunung atau di area terbuka. Petir dapat menimbulkan risiko luka bakar dan bahkan kematian.

BACA JUGA:Ternyata Ini Mitos Terkait Gunung Prau, Apa Saja? Simak Berikut Ini!

Penting untuk memantau perkembangan cuaca sebelum dan selama mendaki, dan segera mencari perlindungan jika terjadi badai petir.

3. Banjir dan Longsor

Pada musim pancaroba, hujan lebat dapat menyebabkan banjir dan longsor di daerah pegunungan. Jalan-jalan dan jalur pendakian dapat menjadi terputus atau terganggu akibat banjir dan longsor. Pendaki yang terjebak dalam situasi seperti ini berisiko tinggi mengalami cedera atau kehilangan arah.

4. Jalan Berlumpur dan Licin

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: