Wah, Inilah Museum yang Didirikan Oleh Sultan Hamengkubuwono VII, Sejarah dan Pamerannya Bikin Kagum!

Peran Selama Masa Perang Dunia II

Selama masa Perang Dunia II, Museum Sonobudoyo memainkan peran penting dalam melindungi harta karun budaya dari ancaman perang dan peperangan. Benda-benda berharga dipindahkan ke tempat yang lebih aman untuk menjaga keutuhan koleksi museum.

Pemindahan Lokasi

Pada tahun 1985, Museum Sonobudoyo dipindahkan ke lokasi barunya di Jalan Trikora, Yogyakarta. Gedung baru yang megah dan bernuansa tradisional Jawa dibangun untuk menyelenggarakan koleksi yang semakin berkembang.

Pengakuan Sebagai Museum Nasional

Pada tahun 1987, Museum Sonobudoyo diresmikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia sebagai Museum Nasional, mengakui peran dan pentingnya museum ini sebagai penjaga dan pemeliharaan kekayaan budaya dan sejarah Jawa.

Hingga saat ini, Museum Sonobudoyo tetap menjadi salah satu tujuan utama wisatawan yang ingin mengetahui lebih dalam tentang budaya, seni, dan sejarah Yogyakarta.

Pengunjung dapat menikmati berbagai koleksi yang berharga dan meresapi keindahan arsitektur tradisional Jawa di dalam gedung megahnya.

Museum Sonobudoyo terus menerus berperan sebagai penjaga dan pengawet warisan budaya yang tak ternilai harganya, menceritakan kisah gemilang dan kearifan nenek moyang Indonesia.

Koleksi dan Pameran

Museum Sonobudoyo memiliki koleksi yang sangat beragam dan kaya, yang mencakup berbagai aspek kehidupan budaya dan sejarah Yogyakarta.

Di museum ini, Anda dapat menemukan koleksi seni rupa tradisional, seperti patung, lukisan, dan tekstil, yang mencerminkan keindahan dan kearifan seni tradisional Jawa.

Selain itu, museum ini juga menyimpan artefak arkeologi dan etnografi yang berasal dari berbagai wilayah di Yogyakarta dan sekitarnya.

Ini termasuk berbagai jenis kerajinan tangan, peralatan rumah tangga tradisional, dan peninggalan sejarah lainnya yang memberikan gambaran tentang kehidupan masyarakat Jawa pada masa lalu.

Gedung Museum dan Arsitektur

Sumber: