Inilah Wisata Bersejarah yang Sudah Jarang Diminati Oleh Pengunjung, Mengapa? Simak Berikut

Inilah Wisata Bersejarah yang Sudah Jarang Diminati Oleh Pengunjung, Mengapa? Simak Berikut

Keraton Ngayogyakarta--

DISWAYJATENG.ID - Inilah wisata yang memiliki sejarah namun sudah jarang diminati pengunjung, apakah alasannya? Kraton Ngayogyakarta adalah salah satu keajaiban budaya Indonesia yang berdiri teguh di tengah-tengah kota Yogyakarta.

Asal-muasal adanya Kaeraton Ngayogyakarta

Istana yang megah ini menjadi simbol keberlanjutan tradisi dan budaya Jawa yang kaya, dan telah menjadi tempat kediaman raja-raja Yogyakarta sejak abad ke-18. 

Kraton Ngayogyakarta, atau sering disebut sebagai Kraton Yogyakarta, adalah istana kerajaan Jawa terakhir yang masih berfungsi di Indonesia.

Di bawah naungan Sultan Hamengkubuwono X, Kraton ini masih menjadi pusat budaya dan spiritual bagi masyarakat Yogyakarta. Arsitektur istana ini memadukan gaya arsitektur Jawa klasik dengan sentuhan Mughal, sehingga menghasilkan bangunan yang memukau dan indah.

Sejarah Kraton Ngayogyakarta dimulai pada tahun 1755, ketika Sultan Hamengkubuwono I memisahkan diri dari Kesultanan Mataram dan mendirikan Kesultanan Yogyakarta.

Dia membangun istana sebagai simbol kekuasaannya dan untuk menjaga kestabilan wilayah. Sejak itu, Kraton telah melalui berbagai peristiwa sejarah, termasuk masa penjajahan Belanda dan perjuangan dalam merebut kemerdekaan Indonesia.

Daya tarik Kraton

Salah satu daya tarik utama Kraton Ngayogyakarta adalah budaya Jawa yang hidup dan terus berkembang di dalamnya. Berbagai upacara dan tradisi Jawa dijalankan dengan megah dan berkesan, termasuk Grebeg Maulud dan Sekaten.

Grebeg Maulud adalah perayaan untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW, di mana ribuan orang berkumpul di depan Kraton untuk melihat dan mendapatkan berkah dari gunungan makanan dan bunga-bungaan yang dibagikan oleh Sultan.

BACA JUGA:Inilah Nama Kota Dengan Biaya Hidup Termurah, Apakah Yogyakarta Termasuk?

Sekaten, diadakan setiap tahun di Alun-Alun Utara Kraton, merupakan perayaan kelahiran Nabi Muhammad SAW dan Raja Yogyakarta. Musik gamelan, tarian, dan pameran seni menjadi bagian tak terpisahkan dari acara ini.

Selain itu, Kraton juga menyimpan koleksi seni dan pusaka yang berharga, seperti wayang kulit, gamelan, dan lukisan tradisional.

Beberapa artefak ini telah berusia ratusan tahun dan menjadi bukti penting tentang warisan seni dan budaya Jawa yang kaya. Pengunjung dapat mengunjungi Museum Keraton Yogyakarta untuk menyaksikan koleksi-koleksi ini dan memahami lebih dalam tentang sejarah kesultanan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: