Apakah Anda Asing Dengan Fenomena Flexing? Simak Berikut Pengertian dan Penjelasannya!

Apakah Anda Asing Dengan Fenomena Flexing? Simak Berikut Pengertian dan Penjelasannya!

fenomena flexing--

DISWAYJATENG.ID - Jika Anda merasa asing dengan fenomena flexing yang sekarang sedang viral, simaklah penjelasan berikut ini. Fenomena "flexing" atau "to flex" adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perilaku atau tindakan orang yang ingin memamerkan keberhasilan, kekayaan, atau kualitas positif lainnya dalam hidup mereka melalui media sosial.

Beberapa ahli menyebutkan bahwa fenomena flexing dapat dikaitkan dengan motivasi untuk mendapatkan validasi dan pujian dari orang lain.

Postingan "flexing" sering kali mencerminkan keinginan untuk dilihat dan diakui sebagai sosok yang sukses, kaya, atau bahagia.

Di era di mana sosial media mendominasi kehidupan kita, fenomena flexing telah menjadi sangat viral dan berpengaruh pada banyak aspek masyarakat.

Munculnya Budaya Show-off (Pamer)

Dalam era sosial media, seseorang dapat dengan mudah membagikan momen-momen keberhasilan dan kebahagiaan mereka secara luas kepada publik.

Fenomena flexing seringkali menghasilkan budaya show-off, di mana orang merasa perlu menunjukkan apa yang mereka miliki atau lakukan untuk mendapatkan pengakuan dan perhatian dari orang lain.

Dampak Pada Kesehatan Mental

Bagi sebagian orang, terus-menerus melihat postingan orang lain yang "flexing" bisa membuat mereka merasa tidak memadai atau cemburu terhadap kehidupan orang lain.

Perbandingan sosial ini dapat menyebabkan stres, cemas, dan rendah diri, karena seseorang merasa kurang sukses atau bahagia dibandingkan dengan apa yang ditampilkan orang lain di media sosial.

Pengaruh pada Generasi Muda

Fenomena flexing, terutama dari tokoh publik, selebritas, atau influencer, dapat memiliki pengaruh besar pada generasi muda.

BACA JUGA:Inilah Faktanya, Mayoritas Orang Berpegang Dengan Self Love Untuk Mempertahankan Kehidupannya!

Banyak anak muda terpapar pada citra-citra hidup glamor dan berkecukupan, yang dapat mendorong mereka untuk mengejar kesuksesan atau gaya hidup tertentu dengan cara yang tidak sehat atau tidak realistis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: