Penasaran Lebih Baik Mana Antara Injeksi dan Karburator? Baca Sampai Selesai Agar Tahu
--
DISWAYJATENG – Bagi pemilik kendaraan bemotor tentu sudah tidak asing lagi dengan yang namanya injeksi dan karburator. Keduanya merupakan sama-sama system pengapian dan pembakaran pada kendaraan.
Namun tidak semua orang tahu apa perbedaan antara keduanya. Dari perbedaan tersebut manakah yang lebih baik? Kali ini kita akan mengupas tentang hal itu.
Meski sama-sama berfungsi untuk melakukan pembakaran, namun terdapat perbedaan injeksi dan karburator pada mobil maupun motor. Manakah sistem yang lebih unggul untuk kendaraan?
Supaya kendaraan dapat anda jalankan, memerlukan sistem pembakaran pada dalamnya. Saat ini, ada dua sistem pembakaran yang digunakan yaitu, sistem injeksi atau sistem karburator.
Sistem injeksi terlengkapi dengan bermacam sensor sehingga dapat bekerja dalam mengukur penggunaan bensin dan udara ketika proses pembakaran.
Sementara itu, sistem karburator mengandalkan gerakan piston untuk menentukan kebutuhan volume bensin, sehingga tidak ada ukuran pasti.
Melansir dari laman lifepal, sekilas mungkin sistem injeksi terlihat lebih baik. Namun supaya lebih memahami keduanya, yuk cari tahu beda injeksi dengan karburator melalui penjelasan berikut ini..
Perbedaan injeksi dan karburator
Jika ingin melihat apa perbedaan mesin injeksi dan karburator, kita bisa membandingkannya dari cara kerja, bahan bakar, sistem choke, hingga perawatannya.
Perbedaan cara kerja karburator dan injeksi
Pertama, mari lihat perbedaan sistem injeksi dan karburator dari cara kerjanya. Sistem karburator maupun injeksi sama-sama bertugas untuk mencampurkan udara dengan bensin untuk menghasilkan pembakaran pada ruang mesin.
Hanya saja, sistem karbu bekerja dengan hukum bernoulli yaitu, perbedaan tekanan karena pergerakan piston. Sementara itu, injeksi sudah menggunakan sistem sensor seperti sensor yang diatur oleh ECU (Electronic Control Unit).
Beda injeksi dan karburator dari bahan bakar
Karena sistem injeksi telah menggunakan sensor maka penggunaan bahan bakar mereka lebih presisi, sesuai kebutuhan. Di sisi lain, karburator kesulitan mengukur rasio pencampuran bahan bakar dengan udara dan hanya mengandalkan gerakan piston.
Perbaikan
Baik sistem karburator maupun injeksi, keduanya memerlukan servis rutin. Dilansir dari laman Moladin, pembersihan karburator dilakukan saat penggantian oli atau setiap jarak tempuh 4.000 km.
Sementara itu, servis mesin injeksi tidak perlu terlalu sering, setidaknya setiap motor sudah menempuh 10,000 km atau saat ganti oli.
Hanya saja, servis motor sistem injeksi lebih mahal karena prosesnya yang lebih sulit dengan adanya komponen elektroniknya.
Sistem choke
Sistem choke berfungsi untuk menghambat aliran udara sebelum memasuki karburator.
Proses ini biasanya terjadi saat mesin baru saja dihidupkan. Suhu yang rendah membuat bensin mengembun pada dinding manifold sehingga hanya sedikit bensin yang masuk masuk ruang bakar.
Pada sistem injeksi tidak ada tuas choke karena adanya injektor yang secara otomatis membuka lebih lama agar bensin yang keluar lebih banyak saat suhu mesin rendah.
Untuk mengetahui apa bedanya injeksi dan karburator, kamu juga bisa melihat dari kelebihan dan kekurangannya.
Kelebihan dan kekurangan sistem karburator
Kelebihan sistem karburator
Mudah dimodifikasi sehingga performa kendaraan dapat disesuaikan dengan keinginan.
Perawatannya lebih mudah dan murah. Pada beberapa permasalahan mesin ringan, bahkan dapat dibetulkan sendiri.
Jika bensin habis, potensi terjadinya kerusakan kecil. Hanya perlu mengisi bensin dan motor akan menyala seperti semula.
Kekurangan sistem karburator
Konsumsi bahan bakar lebih boros karena proses pencampuran bahan bakar dan udara hanya mengandalkan kevakuman udara dari gerak piston.
Beberapa karburator terkadang agak macet sehingga pasokan bahan bakar di respon lambat dan membuat mesin cenderung tidak halus.
Kelebihan dan kekurangan sistem injeksi
Kelebihan sistem injeksi
1. Penggunaan bahan bakar lebih optimal karena penyemprotan bahan bakar sesuai takaran yang dibutuhkan sehingga gas hasil buangan juga lebih sedikit.
2. Akselerasi lebih baik dan tidak mudah rusak.
3. Perawatan tidak perlu dilakukan terlalu sering.
Kekurangan sistem injeksi
1. Biaya servis cukup mahal dan tidak bisa dilakukan di sembarang tempat mengingat sistem injeksi berbasis sensor yang rumit.
2. Tidak dapat dimodifikasi karena sistem injeksi sudah memiliki standar tersendiri supaya dapat bekerja.
3. Jika bensin habis, kendaraan mungkin tidak bisa menyala meski sudah diisi bahan bakar sehingga memerlukan servis.
Komponen sistem karburator
Setiap komponen pada karburator berperan penting dalam mengoptimalkan suplai bahan bakar ke ruang bakar. Berikut komponen-komponen pada sistem karburator:
1. Inlet house
Berfungsi sebagai penghubung aliran bensin dari ujung selang bahan bakar ke ruang pelampung.
2. Jarum pelampung
Berfungsi membuka dan menutup inlet house.
3. Pelampung (floater)
Berfungsi untuk mengatur posisi jarum pelampung sesuai dengan volume bensin agar tetap stabil.
4. Bak pelampung
Berfungsi untuk menampung bahan bakar sebelum memasuki ruang bakar.
5. Needle jet
Berfungsi untuk mengatur besar kecilnya bahan bakar yang keluar dari saluran main jet.
6. Main jet
Berfungsi untuk mengontrol kebutuhan bahan bakar sesuai dengan kecepatan mesin yang berjalan.
7. Throttle valve
Katup yang berfungsi untuk mengatur besar kecilnya udara bersih untuk ruang bakar.
8. Main nozzle
Berfungsi untuk mengabutkan bahan bakar.
9. Slow jet
Berfungsi untuk mengalirkan bahan bakar yang sudah tercampur dengan udara ke ruang bakar saat mesin dalam kondisi idle.
10.Venturi
Sebuah ruangan sempit dalam intake untuk mempercepat aliran udara.
11.Choke valve
Berfungsi untuk mencampur bahan bakar dengan cara menutup saluran udara saat suhu mesin dingin sehingga saat piston melakukan isap, bahan bakar yang masuk semakin banyak.
12.Screw control
Berfungsi untuk mengatur besar kecilnya bahan bakar dan udara.
Komponen sistem injeksi
Berbeda dengan sistem karburator, komponen sistem injeksi didominasi dengan sensor yang kemudian akan mengirimkan informasi ke ECU sehingga kebutuhan bahan bakar
yang masuk ke ruang bakar dapat terukur. Berikut komponen pada sistem injeksi:
1. ECU (Electronic Control Unit)
Berfungsi untuk mengatur, menerima, dan mengukur informasi dari kerja semua sensor sesuai dengan kondisi mesin.
2. MAP (Manifold Absolute Pressure)
Sensor yang berfungsi untuk memberikan informasi mengenai tekanan udara yang masuk ke intake manifold.
3. EAT (Engine Air Temperature)
Sensor yang berfungsi memberikan informasi mengenai suhu udara yang masuk ke intake manifold.
4. TP (Throttle Position)
Sensor yang berfungsi untuk memberi informasi tentang posisi katup gas.
5. EOT (Engine Oil Temperature)
Sensor yang berfungsi untuk memberikan informasi mengenai suhu oli.
6. BAS (Bank Angle Sensor)
Sensor yang berfungsi untuk menginformasikan sudut kemiringan kendaraan. Apabila kemiringan melebihi batas wajar, ECU akan otomatis mematikan sistem kerja mesin.
7. WTS (Water Temperature)
Sensor ini berfungsi untuk mendeteksi kondisi air pendingin di dalam mesin.
Kendaraan sistem karburator vs sistem injeksi, manakah yang lebih unggul?
Setelah mengetahui apa perbedaan injeksi dan karburator maka jelas sistem injeksi lebih unggul dalam hal hemat bahan bakar, ramah lingkungan, dan minim perawatan.
Namun di satu sisi, sistem karburator akan lebih mudah di-setting dan risiko konslet saat tergenang banjir juga lebih kecil karena sistem kelistrikannya tidak serumit sistem injeksi.
Pada akhirnya, baik sistem karburator atau injeksi masing-masing memiliki kekurangan dan kelebihan. Namun yang pasti, keduanya tetap perlu perawatan rutin supaya kendaraan tetap nyaman digunakan.
BACA JUGA:Mencampur Pertalite dan Pertamax Pada Motor, Bagaimana Efeknya?
Nah, itulah perbedaan antara kendaraan injeksi dengan karburator, ternyata masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Semoga artikel ini dapat memberikan manfaat. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: