Telaga Remis Cirebon: Ini Dia Mitos dan Misterinya

Telaga Remis Cirebon: Ini Dia Mitos dan Misterinya

Telaga Remis Cirebon: Ini Dia Mitos dan Misterinya-disway jateng-

DISWAYJATENG.ID Telaga Remismerupakan lokasi yang romantis apalagi jika kalian berkunjung dengan kekasih hati. Telaga Remis ini menjadi tempat wisata yang paling sering dikunjungi oleh para wisatawan lebih tepatnya pada 1980 hingga 1990-an.

Bahkan karena ramainya tempat ini para pengunjung yang datang, tempat wisata ini sampai dibuatkan lagu oleh Nano S. dengan judul lagu Telaga Reumis dan dinyanyikan oleh Nining Meida. Bagi kalangan muda pasti tidak tahu siapa mereka akan tetapi bagi orang tua pasti menyukainya.

Telaga Remis menjadi bagian dari Wisata Cirebon yang paling banyak didatangi oleh para wisatawan dari berbagai daerah di Indonesia.

Akan tetapi dengan tempat indah yang tersaji terdapat mitos dan misteri yang ada, walaupun belum diketahui asli atau tidaknya kita harus menghormatinya. Simak penjelasnya sebagai berikut:

1. Mitos Beserta Misteri Telaga Remis

 

Banyak kisah yang melatarbelakangi Telaga Remis bahkan ada yang mengatakan bahwa sejarah tempat ini terbentuk dari air mata Pangeran Selingsingan yang menangis tiada henti. Hal itu dikarenakan mendengar nasihat dari Elang Sutajaya kepada Pangeran Purabaya.

 

Sehingga Telaga Remis ini disimbolkan sebagai simbol kerendahan hati dari seorang pangeran muslim yakni Pangeran Selingsingan.

Hingga muncullah mitos bahwa pengunjung yang datang dilarang untuk berpacaran di sekitar Telaga Remis, jika melanggar maka hubungannya akan berakhir begitu saja tanpa sebab.

 

Tetapi hal itu memanglah tidak dapat dibuktikan kebenarannya, namun bukan berarti kita tidak menghormati dan menghargai kisah yang berkembang tentang Telaga Remis itu sendiri.

 

2. Terdapat Pemandangan Alam yang Indah

 

Hamparan Telaga yang luas dikelilingi pohon-pohon besar yang menambah kesegaran pada tempat ini, telaga ini memiliki luas danaunya sekitar 3,25 hektar. Selain itu sepanjang hari telinga kalian akan dimanjakan dengan suara burung yang berkicau bersahutan.

 

Tempat ini sungguh mempunyai suasana yang tepat untuk menenangkan pikiran dari penatnya kehidupan yang penuh bising dan polusi. Telaga Remis berasal dari kata Telaga dan Remis, yang diambil dari bahasa sunda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: