Kapasitas Waduk Malahayu Menyusut 20 Juta Kibik, Penyaluran Air Digilir

Kapasitas Waduk Malahayu Menyusut 20 Juta Kibik, Penyaluran Air Digilir

Mantri DPSDATR meninjau langsung kondisi debit air Waduk Malahayu yang mulai menyusut saat kemarau.--

BREBES, DISWAYJATENG- Stok air irigasi Waduk Malahayu, menyusut menjadi 20 juta kibik dari kapasitas total 31 juta kibik.

Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Penataan Ruang Kabupaten Brebes melakukan antisipasi kekeringan dengan memperketat penerapan sistem gilir dan kawal air untuk memenuhi pasokan irigasi. Bahkan, sistem bergilir penyaluran diterapkan ke sejumlah daerah irigasi Malahayu.

BACA JUGA:Menikmati Waktu Senja di Waduk Penjalin, Tempat Pas Untuk Ngabuburit

Kepala DPSDATR Brebes melalui Kabid Saluran Irigasi dan Air Baku Agus Riyanto menyampaikan, sisa debit air Waduk Malahayu saat ini tinggal sekitar 20 juta kibik. Padahal, standar normal harusnya debit air mencapai 31 juta kibik.

BACA JUGA:2000 Hektar Sawah DI Pemali Rawan Kekeringan, Terapkan Sistem Gilir dan Kawal Air

Sehingga, jika tidak dilakukan sistem gilir air, bukan tidak mungkin dalam waktu kurang 2 bulan ke depan, volume air di Waduk Malahayu akan habis (kritis).

"Untuk mengantisipasi kekeringan sejumlah kecamatan, maka kami lakukan sistem gilir air untuk mengairi lahan persawahan di sejumlah kecamatan di wilayah pantura Brebes," ungkapnya saat dikonfirmasi Radar Tegal, Senin (26/6).

BACA JUGA:Kekurangan Air, Petani Cabai Mulai Kelimpungan

Dengan sebaran luas persawahan 12 ribu hektar, lanjut Agus, masih mengandalkan Daerah Irigasi Waduk Malahayu. Yakni, melalui 3 daerah irigasi (DI) meliputi Jengkelok, DI Kabuyutan dan DI Babakan. Adapun 3 DI itu, untuk mengairi lahan persawahan di Kecamatan Banjarharjo, Ketanggungan, Kersana, Tanjung, Bulakamba dan Kecamatan Losari.

"Untuk bisa memenuhi ketiga DI tersebut, otomatis harus dilakukan penggiliran. Agar suplai air sampai wilayah utara, maka diperlukan gilir dan kawal air," terangnya.

Agus Riyanto menuturkan, mengantisipasi kekeringan serupa di wilayah kecamatan Tanjung Losari Bulakamba. Sistem gilir dan kawal air, juga diterapkan guna membagi pendistribusian air setiap harinya. Teknisnya, dialirkan 3,5 kibik dengan kemampuan kapasitas secara merata.

"Permintaan air dari Waduk Kuningan, sebenarnya sudah diajukan tapi belum terealisasi karena masih tahap ujicoba. Mulai dari jaringan, kapasitas debit air hingga mekanisme pembagian dan pengaliran airnya," imbuhnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: