Menilik Usaha Ukiran Kayu Jati Khas Peguyangan Pemalang

Menilik Usaha Ukiran Kayu Jati Khas Peguyangan Pemalang

Menilik Usaha Ukiran Kayu Jati Khas Peguyangan Pemalang-Siti Maftukhah-Radar Pemalang

Kayu ukir dalam proses pembuatan untuk dijual ke pelanggan.

 

PEMALANG, DISWAYJATENG- Seni ukir dari tunggak kayu jati di Desa Peguyangan, Kecamatan Bantarbolang, hingga kini masih bertahan. Seni ukir tersebut banyak diminati utamanya dari kayu jati, biasanya pelanggan pesan terlebih dahulu sesuai keinginan. 

Menurut Mudi pengrajin seni ukir di Desa Peguyangan, pembuatan seni ukir kayu dilakukan hampir setiap hari, dan membutuhkan waktu sekitar satu bulan atau tergantung pesanan. 

Meskipun pesanan berupa gambar, papan atau meja kursi, namun harus memiliki nilai seni. "Semuanya dibuat agar mempunyai seni menarik dan nilai jual tinggi, sehingga bermanfaat" katanya, Rabu (21/6).

Pada awalnya, ide membuat seni ukir kayu merupakan aspirasi dari para pemuda Desa Peguyangan, dengan  menyulap tunggak- tunggak kayu menjadi barang bernilai jual tinggi. Nantinya akan menjadi sumber pendapatan, dan usaha yang akan ditekuni.

"Tunggak kayu jati disini cukup banyak, sehingga harus dimanfaatkan jadi seni dengan nilai jual" imbuhnya. 

Peminatnya cukup banyak, para pengrajin mendukung berjalanya seni ukir kayu yang akan dikembangkan. Sehingga jangan sampai hilang dan bertahan, meskipun pesanan tidak datang setiap hari, akan tetapi memanfaatkan tunggak kayu yang melimpah perlu dilakukan. 

"Hasil ukiran sangat bagus, bahkan sudah dipesan hingga keluar jawa lewat online ataupun offline" ujar Karyoto yang juga merupakan pengrajin seni ukir. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: