Omnibus Law Kesehatan Ancam Perekonomian Temanggung, Kenapa?
Ilustrasi Tembakau --
TEMANGGUNG, DISWAYJATENG.ID - Bupati TEMANGGUNG M. Al Khadziq menilai Rancangan Undang-Undang Omnibus Law Kesehatan mengancam perekonomian di wilayahnya.
Padahal, tembakau terbukti telah memberikan kontribusi bagi perekonomian khususnya di daerah Temanggung dan sekitarnya, tembakau menjadi unggulan utama pemasukan dan penghasilan ekonomi masyarakat. Di Temanggung lebih dari 60 persen petani adalah petani tembakau dan sudah menanam tembakau selama ratusan tahun.
Dalam pasal 154 ayat (3) RUU Omnibus Law Kesehatan dinilai menyamakan tembakau dengan zat adiktif berupa narkotika, psikotropika, dan minuman beralkohol. Hal inilah yang dapat merugikan petani tembakau.
"Kalau tembakau sebagai zat adiktif yang sama dengan psikotropika, artinya nanti akan menempatkan petani tembakau seperti menanam ganja," katanya, kemarin.
Pihaknya harus memberikan usulan atau masukan kepada DPR RI, terutama pasal 154 tersebut dihapus dan jangan menempatkan tembakau sebagai zat adiktif yang sama dengan psikotropika.
"Dengan RUU tersebut saya khawatir nanti ekonomi pertembakauan akan menurun, kesejahteraan masyarakat akan semakin menurun. Oleh karena itu Pemkab Temanggung akan berkirim surat kepada DPR RI, yang sedang menggodok RUU Kesehatan ini," katanya.
Temanggung sebagai salah satu daerah penghasil tembakau, menurut dia belum pernah diminta untuk memberikan pertimbangan atau masukan, bahkan belum pernah ada yang melakukan studi tentang status tembakau ini.
"Baik dinas kesehatan maupun pemerintah kabupaten juga belum dan saya juga belum mendengar petani tembakau dimintai pendapat atau belum pernah dilakukan studi oleh pemerintah pusat dalam menyusun RUU Kesehatan ini, tiba-tiba saja sekarang ada daftar isian masalah RUU Kesehatan ini," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: jpnn/antara