Kerusakan Sejumlah Bendung Belum Tertangani

Kerusakan Sejumlah Bendung Belum Tertangani

Komponen badan Bendung Notog sungai Keruh Desa Kalisumur, Kecamatan Bumiayu dalam kondisi rusak hingga bedampak pada terhambatnya pengairan. --

BUMIAYU, DISWAYJATENG.ID - Sejumlah komponen bangunan bendung di sepanjang aliran Sungai Keruh yang melintasi wilayah Kecamatan Sirampog hingga BUMIAYU, masih dalam kondisi rusak. Hal ini mendapat keluhan dari para petani, akibat terkendalanya suplay air menuju lahan pertanian mereka.

"Saat ini saja sudah mulai merasakan adanya kendala, terlebih nanti jika musim kemarau sudah datang," ungkap Wahidin, 55, petani Desa Benda, Kecamatan Sirampog, Jumat (7/4).

Selama ini, Wahidin maupun petani lainnya mengandalkan keberadaan bendung Jeruk di aliran sungai Keruh. Hanya saja sejak mengalami kerusakan, yakni jebolnya bangunan mercu bendung dan ambrolnya pintu dam saluran bendung pengairan mengalami kendala.

"Sebagai penanganan darurat, bersama petani kami lakukan pembangunan saluran dari tumpukan batu sepanjang 100 meter. Tujuannya agar air masih dapat dialirkan ke lahan pertanian," jelasnya.

Bendung Jeruk ini, lanjut dia, berfungsi untuk mengairi lebih dari 500 hektar lahan pertanian di wilayah Kecamatan Sirampog dan Tonjong.

"Kekhawatiran para petani adalah jika terjadi banjir maka saluran akan hilang terbawa arus, selain itu juga kembali ambrolnya dinding tebing yang akan memutus saluran," terang Wahidin yang juga Ketua Gapoktan setempat.

Kondisi kerusakan juga terjadi pada komponen pengairan lain yang masing berada di aliran Sungai Keruh, yakni Bendung Notog di Desa Kalisumur, Kecamatan Bumiayu. Dimana bendung yang berfungsi memasok air bagi lahan pertanian padi seluas lebih kurang 243 hektare tersebut, hampir seluruh badan bendung jebol sehingga tidak dapat berfungsi menahan arus sungai untuk dialirkan ke sawah warga.

"Masih beruntung sekarang hujan sehingga pengairan dapat terbantu, tapi kondisi berbeda saat kemarau nanti. Petani dihadapkan pada kesulitan air," kata Staf Pemdes Kalinusu Sugiarto.

Pemerintah desa, lanjut dia, sudah berulangkali menyampaika usulan terkait perbaikan terhadap sarana pengairan yang sangat diperlukan oleh petani. Meski lokasi bendung masuk wilayah Desa Kalisumur, namun pemanfaatan pengairan dengan luasan lahan pertanian berada di Desa Kalinusu.

"Jika memang belum bisa dilakukan secara permanen, kami juga telah mengusulkan pembangunan groundsil sebagai pengganti bendung," ucapnya.

Kepala Pengairan UPTD Wilayah Pemali Hulu melalui petugas teknis Suripno menyampaikan, terdapat tiga bendung bangunan bendu pertanian di Daerah Aliran Sungai (DAS) Keruh saat ini dalam kondisi rusak. Yakni Bendung Kembang di Sirampog dan Bendung Bulakan di Penggarutan Bumiayu dan Bendung Notog Kalisumur.

"Penanganan darurat sudah dilakukan bersama dengan petani, disamping juga usulan yang kita sampaikan terkait perbaikan hingga ke tingkat Provinsi. Mudah mudahan bisa diwujudkan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: