Dikira Boneka, Mayat Bayi di Sungai Keruh Gemparkan Warga
Warga membungkus jasad bayi yang belum lama ditemukan sekitaran sungai Keruh wilayah Desa Pamijen, Kecamatan Bumiayu. -Teguh Supriyanto-Radar Brebes
BREBES, DISWAYJATENG.ID - Warga Desa Pamijen, Kecamatan Bumiayu dibikin gempar dengan penemuan sosok bayi yang tergeletak di pinggiran Sungai Keruh desa setempat, Senin (20/3) sekitar pukul 15.20 WIB. Saat ditemukan, kondisi bayi berjenis kelamin perempuan tersebut dalam kondisi meninggal.
Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, temuan jasad bayi tersebut kali pertama diketahui oleh warga yang tengah menambang pasir di sekitaran sungai Keruh wilayah Pamijen tengah RT 01 RW 03. "Ditemukan oleh Sapunah yang sedang menambang pasir, sekitar jam 10.30 WIB," ungkap Syaeful, 44, warga sekitar.
Dikatakan, jasad bayi tersebut hanyut terbawa arus air yang melintasi kawasan dimana ada beberapa warga yang biasa menambang pasir secara tradisional. "Hanyut dan sempat dikira boneka. Karena penasaran, seorang penambang memegang. Ternyata sosok bayi yang sudah tidak lagi bernafas," kata Syaeful.
Atas temuan tersebut warga kemudian menyampaikan kepada perangkat Desa untuk kemudian diteruskan ke petugas di Mapolsek Bumiayu.
Selanjutnya Anggota Reskrim dan Piket jaga bersama petugas Puskesmas datang menuju lokasi penemuan untuk melakukan oleh Tempat Kejadian Perkara (TKP). Kapolres Brebes melalui Kapolsek Bumiayu Iptu Kasam didampingi Kanit Reskrim Aiptu Budi Atmaja, membenarkan temuan tersebut. Dikatakan Kapolsek, petugas juga memintai keterangan dari sejumlah warga di sekitar lokasi penemuan. Selanjutnya petugas juga membawa bayi tersebut ke RSUD Bumiayu untuk dilakukan pemeriksaan. "Dari hasil pemeriksaan oleh petugas medis, diketahui bayi berjenis kelamin laki-laki," terang Budi.
Dari hasil pemeriksaan juga terungkap jika bayi lahir sebelum waktunya (Prematur) dengan perkiraan usia kandungan 7 bulan. Jasad bayi malang ini memiliki panjang 32 centimeter, berat 8 Ons. Diketahui terdapat bekas potongan tali pusar. Dugaan sementara setelah bayi dilahirkan kemudian dipotong tali pusarnya lalu dihanyutkan/dibuang di sungai. "Diperkirakan jasad bayi baru saja dilahirkan sekitar 6 hingga 7 jam sebelum ditemukan," kata Budi.
Petugas masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap orang tua yang tega membuang bayi tidak berdosa tersebut. Setelah dilakukan pemeriksaan, selanjutnya korban dipulasara dan akan dimakamkan oleh Pemdes Pamijen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: