Pembinaan Dewan Hakim Akan Menambah Khazanah Keislaman
Reporter:
Steven TH|
Editor:
Steven TH|
Jumat 03-03-2023,13:41 WIB
--
Semarang (DiswayJateng) - Jawa Tengah dipilih menjadi provinsi kedua setelah Sulawesi Selatan, dalam penyelenggaraan Kegiatan Pembinaan Kompetensi
Dewan Hakim MTQ oleh Kementerian Agama RI. Sebanyak 80 peserta dari Jawa Tengah mengikuti kegiatan tersebut secara luring, sementara 420 peserta dari 30 provinsi di Indonesia hadir secara daring.
Wakil Gubernur Jawa Tengah
Taj Yasin Maimoen, menyambut positif upaya Kementerian Agama dalam memberikan pembekalan bagi
Dewan Hakim MTQ. Pihaknya menilai, pembekalan itu perlu dilakukan, tidak hanya karena kapasitas keilmuan tentang Al Qur'an, tapi juga untuk berdiskusi mengenai perkembangan zaman saat ini dengan pesan yang tertuang dalam Al Qur'an.
"Semua (
Dewan Hakim) memiliki kemampuan. Semuanya menyajikan kemampuan yang baik. Akan tetapi memang, (kajian) Al - Qur'an ini tidak bisa berhenti. Al Qur'an ini selalu banyak yang harus diteliti lagi, baik itu di zaman Nabi Muhammad, atau mungkin era yang saat ini berkembang," papar Taj Yasin, dalam keterangan pers, Jumat (3/3).
Antar
Dewan Hakim, menurut wagub, bisa jadi memiliki pandangan luas dalam menafsirkan ayat Al - Qur'an. Pandangan para
Dewan Hakim itu, bisa didiskusikan bersama pada kegiatan pembinaan ini.
"Nha ini nantinya saya berharap dari apa yang disajikan saat ini, diagendakan saat ini, untuk pelatihan, motivasi terhadap
Dewan Hakim, seleksi terhadap
Dewan Hakim, ini benar-benar nanti muncul kalau memang ada tafsir baru atau tafsir yang belum terungkap, ini didiskusikan lagi. Nantinya ini akan menambah khazanah keislaman, bagaimana Al-Qur'an itu selaras dengan zaman dan seterusnya," jelasnya
Pada kesempatan itu, Wagub Taj Yasin juga mengingatkan bahwa pelaksanaan
MTQ tahun ini bersamaan dengan tahun politik. Pihaknya tidak menginginkan munculnya pemberitaan-pemberitaan bernada negatif yang tidak benar.
"Tadi saya tegaskan untuk
MTQ dan STQ jangan dibawa kemana-mana. Murni apapun hasilnya, itu adalah hasil dari pelatihan para peserta, kafilah yang ikut dalam pelatihan, para peserta/kafilah yang ikut dalam
MTQ di tahun 2024. Jadi tidak perlu dibawa kemana-mana. Kalau memang ada prestasi di sebuah provinsi, ayo kita dorong bersama," pungkasnya. [R]
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: