Lagi, Longsor Putus Akses Jalan di Tonjong Brebes

Lagi, Longsor Putus Akses Jalan di Tonjong Brebes

Longsor kembali memutuskan jembatan darurat yang sebelumnya dibangun warga mengakibatkan kesulitan akses luar wilayah.-Teguh Supriyanto-Radar Brebes

BREBES, DISWAYJATENG.ID- Dukuh Kalipucung, Desa Galuhtimur, Kecamatan Tonjong semakin terisolir akibat longsor susulan di satu-satunya akses keluar pedukuhan hingga memutuskan jalan. Warga pun kini kesulitan untuk mengakses luar wilayah, karena tidak ada lagi badan jalan yang tersisa.

 

Kepala Desa Galuhtimur Subandi menyampaikan, longsor kembali memutuskan jembatan darurat yang sebelumnya dibangun akibat longsor pertama pada awal tahun 2020 lalu. "Selain karena intensitas hujan yang sering mengguyur, di sekitar titik longsor juga terdapat sumber mata air. Hingga akhirnya longsor kembali terjadi dan memutuskan total jalan," ungkapnya, Selasa (14/2).

 

Dikatakan, longsor yang terjadi dipicu tingginya intensitas hujan, memutuskan seluruh badan jalan jembatan. Dampaknya sangat dirasakan bagi lebih dari 160 Kepala Keluarga (KK) yang tinggal di Dukuh Kalipucung. Sebagai satu-satunya akses warga, jalan tersebut menjadi urat nadi warga dalam beraktifitas baik pendidikan, perekonomian dan lainnya. "Terhambatnya akses jalan, telah menimbulkan dampak sosial ditengah masyarakat. Mereka sangat kesulitan, semenjak longsor memutuskan badan jalan," imbuh Kades.

 

Terlebih jalan yang putus tersebut juga merupakan akses menuju museum fosil Buton, candi gagang golok serta akses utama ke luar wilayah. Untuk dapat mengakses luar wilayah, warga memanfaatkan jembatan kayu dibawah jembatan KA Kali Belang. "Hanya saja kalau hujan jembatan kayu kondisinya membahayakan, karena licin sementara dibawahnya aliran Kali Belang," imbuhnya.

 

Sementara Danramil 09 Tonjong Kodim 0713 Brebes melalui Babinsa Galuhtimur Serda Beni menyampaikan, sebelumnya sebagai jalur alternatif warga memanfaatkan jembatan kayu di bawah jembatan KA. Namun dengan pertimbangan keselamatan hal tersebut dilarang. "Hanya untuk pejalan kaki saja. Jembatan kayu di bawah rel KA di atas Kali Belang itu, licin saat dilintasi sepeda motor. Terlebih berada di ketinggian kurang lebih 50 meter dari sungai," sambungnya.

 

Karenanya, lanjut dia, sepeda motor dilarang oleh pihak PT. KAI Daop 5 Purwokerto, untuk melintasi jembatan kayu sepanjang 230 meter di bawah jembatan kereta api di Kali Belang. Alasannya adalah faktor keamanan dikarenakan kondisi kayu jembatan kayu yang dibuat oleh PT. KAI Daop 5 Purwokerto untuk mengontrol jembatan utama KA itu, kondisi kayunya sudah lapuk. "Sedianya jembatan kayu dibawah jembatan utama KA itu, berfungsi untuk akses petugas memeriksa jalur rel KA saja," kata Beni.

 

Wahono, 44, salah seorang warga Dukuh Kalipucung mengaku sangat kesulitan semenjak jalan longsor pada akhir bulan Januari lalu. Dirinya yang membuka usaha warung, terkendala saat harus membawa barang dagangan setiap harinya. "Kalau belanjaan tidak terlalu banyak, mungkin bisa dibawa jalan kaki di sekitar lokasi longsor, tapi kalau sedang banyak ini yang merepotkan. Sekarang tidak berani belanja banyak karena aksesnya sulit," kata Wahono. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: