Miris! Anggaran Pemeliharaan APILL di Kabupaten Tegal Nihil

SLAWI (Disway Jateng) - Miris. Terhitung sejak tiga tahun terakhir ini anggaran yang dipergunakan untuk pemeliharaan APILL ( alat pemberi  isyarat lalu lintas) tidak didapat Dinas Perhubungan.  APILL merupakan peralatan yang menggunakan isyarat lampu untuk mengatur lalu lintas orang serta kendaraan di persimpangan atau pada ruas jalan.

 

Kepala Dinas Perhubungan Muhammad Budi Eko Setyawan melalui  Kabid Sarpras dan Perlengkapan Jalan, Waedi menyatakan  upaya mengajukan anggaran  pemeliharaan APILL dilakukan tahun ini  melalui ubahan APBD II tahun, melalui Komisi III DPRD Kabupaten Tegal.

 

"Saat ini jumlah APILL yang berdiri di wilayah Kabupaten Tegal sebanyak 47 titik. Dari jumlah tersebut semua dalam kondisi tidak sempurna," ujarnya disela - sela perbaikan APILL, kemarin.

 

Tidak adanya dukungan dana pemeliharaan, upaya kanibal pun dilakukan untuk mensiasati, agar APILL bisa menyala dan berfungsi. 

 

" Kita terpaksa melakukan kanibalisasi agar APILL bisa tetap berfungsi dan menekan terjadinya insiden laka lantas. Ditahun 2022 lalu kita baru bisa merealisasi pengadaan APILL baru di Balamoa, lantaran kondisi lampu sudahmati total. Dari estimasi biaya pendirian APILL baru sebesar Rp 200 juta, kita hanya mendapatkan dukungan anggaran sebesar Rp 145 juta saja," cetusnya.

 

Menghadapi musim libur mudik lebaran tahun ini, setidaknya pihaknya telah merinci kebtuhan APILL dan sekaligus skala prioritas yang harus disegarakan untuk pendirian APILL di lintasan rawan laka lantas, dan rawan kemacetan.

 

" Saat ini yang sangat mendesak adalah di lintasan Simpag Tiga Penusupan yang telah memakab korban pelajar rmeninggal disana. Selebihnuya simpang tiga Balapulang  Wetan, simpang tiga Yamansari,  Yonif 407/PK Pagedangan, Pagongan atau simpang tiga Kodim 0712/ Tegal, Warureja diirisan jalan nasional tepatnya Babadan, dan Brug Abang yang tahun ini kita ajukan," uingkapnya. (*)

Sumber: jateng.disway.id