Waspada, Enam Kecamatan di Brebes Jadi Daerah Endemis DBD
Tim puskesmas melakukan fogging di Desa Baros, Ketanggungan sebagai tindaklanjut pencegahan kasus DB.--
BREBES, DISWAYJATENG.ID- Masyarakat di enam kecamatan Kabupaten Brebes, diminta lebih waspada terhadap cuaca ekstrim. Sebab, perubahan cuaca secara mendadak menjadi pemicu perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegipty. Terlebih, enam kecamatan masih berstatus endemis karena selalu ditemukan kasus DBD terbanyak. Khususnya, sepanjang Januari 2023. Yakni, tercatat sudah ada 84 kasus DB dengan satu pasien meninggal dunia.
Kepala Dinkes Brebes melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Imam Budi Santoso menjelaskan, berdasarkan data pembanding angka fatalitas pasien DBD meninggal dunia kembali naik. Sebab, sepanjang 2021 dengan total berkisar 254 kasus hanya 8 meninggal dunia. Sedangkan, sepanjang Tahun 2022 tercatat 549 kasus dan 11 meninggal dunia. "Enam kecamatan endemis DBD, meliputi Brebes, Bumiayu, Banjarharjo, Jatibarang, Wanasari dan Bulakamba. Fokusnya, tiga bulan pertama awal tahun 2023 ini," terangnya.
Kondisi cuaca tak menentu, lanjut Imam, seperti transisi hujan dan panas seperti sekarang. Dinilai butuh kewaspadaan ekstra, karena menjadi momen yang tepat untuk perkembangbiakan vektor nyamuk Aedes Aegipty. Sehingga, langkah paling efektif mengantisipasi DBD yakni dengan menggencarkan PSN 3M Plus. "Dari total 11pasien DBD meninggal, meliputi Januari 2 meninggal. Februari, 3 meninggal, Maret 2 meninggal, Juni 1 meninggal. Kemudian, Agustus 1 meninggal dan Oktober 1 meninggal," ungkapnya.
Imam Budi Santoso menambahkan, berdasarkan sebaran kasus DBD hampir merata tersebar di 17 kecamatan. Rinciannya, bulan Januari 36 kasus, Februari 48 kasus, Maret 103 kasus. Selanjutnya, April 73 kasus, Mei 71 kasus, Juni 49 kasus dan Juli 31 kasus DBD. Sedangkan, Agustus tercatat 69 kasus, September 26 kasus, Oktober 15 kasus dan November 11 kasus dan Desember 17 kasus. "Khusus penanganan wilayah kasus DBD terbanyak, akan dilakukan fogging. Tujuannya, mencegah dan meminimalisir perkembangbiakan vektor Aedes Aegipty," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: