Omnibus Kesehatan
Catatan DIS'Way Jateng --
Beda dengan rumah sakit: mesin uang. Ia perlu dokter ahli. Ia bisa menggaji.
Persoalannya tinggal siapa yang mengeluarkan ijazah spesialis.
Bagi sahabat Disway tersebut itu bukan persoalan besar. Masalah terbesar baginya adalah: bagaimana bisa menjawab pertanyaan berat mamanya.
"Kapan ambil S3?".
Istilah S3 itu bukan berarti strata 3. Itu istilah rahasia keluarga. Hanya mama dan sahabat Disway tersebut yang tahu. Istilah S3 di situ harus diucapkan dalam bahasa Inggris: S-three.
Jadi, kapan mengambil S3?
"Hahaha... Itu pertanyaan sulit. Saya masih harus belajar ngurus pasien dan diri sendiri dulu," katanya.
Sahabat Disway itu pintar. Ganteng. Tinggi. Pandai menyanyi. Ia punya grup paduan suara di sana. Ia jadi vokalisnya. Hanya ia yang Indonesia di grup itu. Anda sudah tahu: tahun lalu grupnya itu jadi juara paduan suara di Inggris.
Tapi ia belum ambil S3. Ia masih menyelesaikan pendidikan spesialis kanker di sana.
Lantas siapa yang mengeluarkan ijazah spesialisnya?
Tidak ada ijazah.
Berarti tidak perlu perdebatan siapa yang harus mengeluarkannya.
Selesai.
Yang didapat orang seperti sahabat Disway itu nanti adalah sertifikat. Ia harus mengurus sertifikat itu. Tidak otomatis. Ia harus mendaftar ke satu board. Itu lembaga independen. Yang dibentuk khusus untuk itu. Juga untuk me-review semua dokter.
Begitu lulus sebagai dokter umum, ia harus aktif membuat laporan ke board itu. Seorang dokter akan terus di-review apakah ia/dia masih menjadi dokter yang baik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: