Semarang (DiswayJateng) -
Kevin Herjono (29), ahli sinematik dan visual effect film hollywood dan sejumlah game, pulang kampung ke Semarang.
Kevin tercatat sudah tujuh tahun malang melintang di industri kreatif Amerika Serikat. Ia fokus pada pembuatan animasi, khususnya pada visual effect. Mulanya ia lebih banyak menggarap visual effect pada game. Selanjutnya ia mulai merambah ke bidang sinematik di industri film hollywood dan ia saat ini bergabung dengan sebuah rumah produksi Lucasfilm. Di antara film yang ia garap sinematiknya adalah serial Netflix Love Death Robots vol 1, 2, dan 3. Saat ini ia juga sedang terlibat penggarapan sinematik untuk film terbaru yang diproduksi Lucasfilm.
Di saat pulang kampung, Kevin yang tengah mengurus visa, bertemu Gubernur Jateng
Ganjar Pranowo dan olahraga bareng dengan orang nomor satu di Jateng itu.
"Kebetulan saya putra asli Semarang dan di Amerika Serikat, juga sering lihat kiprah Pak Ganjar, terutama dari social media, bagaimana kinerja beliau. Jadi saya kebetulan sedang pulang dan diajak jalan, olahraga bareng. Saya sangat semangat karena memang olahraga sedang dibutuhkan apalagi setelah pandemi jadi saya mendukung sekali," ujar Kevin.
Memulai olahraga dari Rumah Dinas
Ganjar Pranowo di Puri Gedeh, Gajahmungkur, Kota Semarang, Kevin langsung diajak oleh Ganjar dan Siti Atikoh menyusuri jalan perkampungan. Mulai wilayah Gajahmungkur, Tegalsari, Mugassari, Kintelan, dan berakhir lagi di Puri Gedeh.
"Kita jalan-jalan ke kampung-kampung sampai bawah, sampai Jalan Pahlawan, lalu sempat makan pecel bareng Pak Gubernur. Asyik banget ya, jadi setiap pagi Pak Gubernur bisa langsung ketemu sama masyarakat, bisa tahu langsung yang dibutuhkan apa. Menyapa masyarakat, menyapa anak-anak, ibu-ibu," ujarnya.
Meski putra asli Semarang, ternyata Kevin baru kali ini berkeliling jalan kaki di gang-gang perkampungan. Sebelum menetap di Amerika Serikat, Kevin mengaku untuk jalan keliling hanya di sekitar Simpang Lima atau di sekitar sekolah. Untuk menerobos gang perkampungan pernah ia lakukan dulu sewaktu berkegiatan Pramuka semasa sekolah.
"Saya jalan biasanya hanya di sekitar Simpang Lima muter lapangan atau di sekitar sekolah karena tinggalnya di sekitar Simpang Lima. Tapi belum pernah dari Gajahmungkur ini turun sampai daerah bawah. Ini pertama kali. Jalan melintasi perkampungan juga jarang, dulu pernah waktu Pramuka saja, setelah itu saya belum jalan di kampung lagi. Jadi sangat mengesankan sekali sih," jelasnya.
Kevin mengatakan, dalam perbincangan dengan Ganjar, pria berambut putih itu selalu memuji dan memberikan dukungan kepada anak-anak muda atas prestasi yang diraih dan meminta agar anak muda berkontribusi kepada negara.
"Ngobrol banyak. Beliau sangat mendukung anak-anak muda yang di luar untuk berkontribusi untuk negara Indonesia, lalu beliau juga ada beberapa konsen tentang Indonesia ke depan harus bagaimana dan bagaimana peran kita sebagai anak-anak muda untuk bisa membantu pada sektor-sektor itu," kata Kevin.
Kevin melihat sosok Ganjar yang dinilainya merakyat dan hangat dengan siapa pun. Bahkan saat melintasi perkampungan, Ganjar selalu berinteraksi langsung dengan warga. Karakter seperti itu yang menurut Kevin sangat penting dan harus dimiliki setiap pemimpin.
"Pak Ganjar itu merakyat, harus ya. Jadi pemimpin itu harus bertemu masyarakat langsung ya. Kalau nggak bertemu masyarakat seperti tadi itu, kita juga tidak pernah tahu kondisi di lapangan seperti apa, kondisi masyarakat yang sebenarnya bagaimana. Jadi beliau secara tidak langsung tidak hanya jalan-jalan tetapi juga bekerja. Dalam artian mendengar apa yang dibutuhkan masyarakat dan apa yang musti dibenahi di sektor bawah," ungkapnya.
Kevin berpesan kepada generasi muda untuk tidak patah semangat dalam mengejar mimpi. Menurutnya, kondisi saat ini tidak mudah karena banyak faktor yang mempengaruhi termasuk banyaknya bonus demografi sehingga persaingan semakin banyak. Untuk mencapai kesuksesan juga tidak bisa didapat dengan cara instan, butuh proses dan harus memanfaatkan setiap peluang yang ada.
"Jangan pernah menyerah karena kalau kita mau berusaha pekerjaan pasti ada. Kadang memang tidak instan, tidak bisa langsung di atas. Jadi sekecil apapun harus dimulai dulu. Mungkin hasilnya akan dilihat 5-10 tahun lagi, kayak saya waktu pertama kali bekerja juga tidak langsung. Jadi untuk bisa sampai seperti sekarang ini saya butuh waktu 5-7 tahun. Untuk teman-teman generasi berikutnya yang sabar tapi jangan menyerah juga, tetap berusaha," pesannya.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News