Tarif Angkot di Pemalang Naik Rp2 Ribu, Sesuai Harga BBM

Tarif Angkot di Pemalang Naik Rp2 Ribu, Sesuai Harga BBM

Angkot trayek Petarukan -Sirandu Pemalang sedang mangkal menanti penumpang di pangkalan Petarukan-M Ridwan-Radar Pemalang

PEMALANG, (DiswayJateng.id)- Pelaku usaha di bidang transportasi kelabakan akibat kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi yang banyak digunakan oleh kendaraan angkutan umum ataupun angkutan perkotaan (Angkot).  Akibat dari itu, tarif angkot pun naik menyesuaikan harga BBM.

Kenaikan tarif angkota rata-rata sebesar Rp2 ribu dalam trayek sejak, Rabu 7 September lalu. 

Salah seorang sopir angkot trayek Petarukan-Sirandu Pemalang, Supriyadi, 50, menyebut, hasil rapat dengan pengurus Organda, disepakti untuk tarif angkot naik dari Rp. 7.000 menjadi Rp. 9.000.

"Kenaikannya Rp. 2 ribu, ini berlaku mulai Rabu (7/9)," ujarnya saat mangkal di pangkalan pertigaan trafic light Petarukan," ujarnya, kemarin.

Supriyadi mengatakan, saat kenaikan BBM kemarin dirinya belum menaikkan tarif angkotnya. Meski sebagian yang lain sudah ada yang menaikkan tarif tersebut dan ditentang oleh pelanggan. 

"Penumpang kami tanya mana suratnya kalau tarifnya sudah naik, lah kami tidak bisa menunjukkan. Tapi sekarang sudah bisa menunjukkan surat keputusannya hasil rapat dengan Organda," kata Yadi.

Sementara itu, salah satu sopir angkot di Pemalang Agus, 53, mengatakan, dampak dari kenaikan BBM, dirinya terpaksa menaikkan tarif, meski harus cekcok dengan penumpang. Dirinya terpaksa menaikan tarif angkotnya karena beberapa alasan, antara lain sepinya penumpang yang terjadi sejak awal Pandemi Covid-19 dan dirasa sudah memberatkan. Belum lagi soal menjamurnya ojeg online di Pemalang, dan sekarang ditambah naiknya BBM.

“Ya kita pusing, penumpangnya sepi tapi harga bensin naik.” ujarnya saat sedang berada di pangkalan Jalan Menur, Pemalang.

Untuk operasiomal sehari, lanjutnya, ia sendiri biasanya merogoh kocek Rp 100 ribu untuk mengisi bensin kendaraannya. Kini setelah harga BBM naik, dirinya harus mengeluarkan uang Rp 150 ribu agar bisa mengantar penumpang. Bahkan bisa lebih dari Rp 150 ribu.

"Ya nutup enggak nutup, pusing kita, paling cuma dapat bayaran Rp 40 ribu sampai Rp 50 ribu. Harapan kita sih harga BBM balik lagi, kenaikan harga ini enggak lama lah, biar semua stabil," pungkas Agus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: radar pemalang