Tembak Menembak

Tembak Menembak

Catatan DIS'Way Jateng --

Di Amerika seorang caleg benar-benar harus berkeringat dalam hidupnya –bukan hanya selama kampanye.

Sebentar lagi ada Pileg di sana. Sekarang ini posisi kursi di Senat 50 lawan 50. Demokrat bisa menang voting karena konstitusi: dalam hal suara imbang suara wakil presiden yang jadi penentu. Wakil presiden sekarang adalah Demokrat.

Di DPR, kursi Demokrat unggul tipis. Di Pileg November nanti semuanya bisa berubah. Trump lagi habis-habisan berkampanye. Yakni untuk para caleg Republik yang ia dukung.

Jeffry Clark sendiri, kini 55 tahun. Setelah gagal jadi jaksa agung ia kembali menjadi pengacara. Di Washington DC. Manuver politik yang pernah ia lakukan mengakibatkan ia dapat peringatan dari organisasi pengacara.

Clark juga termasuk orang yang dipanggil komisi khusus DPR untuk menyelidiki peristiwa pendudukan Gedung Parlemen. Ia dianggap punya peran besar meski gagal jadi Jaksa Agung.

Ricky Shaffer sudah berbentuk mayat. Menunggu otopsi.

Amerika masih tetap jaya. Hanya kian terbelah. (*)

 

Komentar Pilihan Disway Edisi 12 Agustus 2022: Bintang Wanita

bagus aryo sutikno: Aku suka kalimat penutupnya. Tidak men-judge dan tidak mengadili. Inilah hukum kijang raja. Raja atau atasan, pantang ustrinya dilirik apalagi disentuh. Duren tiga, bikin dokter gigi candra berduka sebab durennya hanya dua. #percuma lapor, durennya dah hambar, sèpo.

Komentator Spesialis: Fahmi ini jauh lebih kesatria dibandingkan dengan ketua harian kompolnas benny mamoto. Jelas jelas salah, tidak minta maaf malah membuat kebohongan baru bilang cuman ngutip kapolres jaksel. Kok ada jendral tapi suka ngeles.

Condro Mowo: Pak Dahlan kayaknya mencoba dari awal merunut kisah Duren Tiga ini. Dan itu 'menu' beliau sehari-hari sejak saat masih 'Noroyono'. Tak sulit bagiNya. Hanya 'dalang ora kentèkan crito/ukoro' (dalang tak kehabisan cerita/skenario). Keragu-raguan Fahmi utk 'bloko suto'/terbuka bagi saya tanda awal siapa dalangnya. FA saksi awal atas skenario Duren Tiga. Harus diperiksa juga biar fair. Selanjutnya saya agak tersinggung, pak Mahfud menganggap saya dan hampir seluruh penikmat drama seri Duren Tiga ini dianggap bocil. Lho, saya sudah sunat pak, mau bukti akan saya kirim foto lewat wa atau video call. Saya paham maksud pak Mahfud, slip tongue, cuma satu bulan itu waktu yang sangat banyak untuk membocorkan kisah sebenarnya, walau tidak semua juga benar, bahwa drama ini sangat kompleks, seru, sangat dinanti kelanjutannya. Endingnya sih masih lama, bisa seperti di Amerika yang sampai satu tahun belum selesai ( ini kata mas Kiki/ Hermawan Sulistio). Isu dan vide

Hendri Ma'ruf: Pak Dahlan, tulisan bapak hari ini (Bintang Wanita) secara halus mengarahkan pembaca pada kesimpulan bahwa cerita ini semua berpangkal pada motif menjaga kehormatan suami. Seolah-olah itu sudah final. Padahal masih terbuka kemungkinan lain. Sehingga seharusnya tidak dibuat final begitu.

hoki wjy: biasanya kita akan sangat takut atau gemetaran kalau baru pertama ketemu hewan seperti Dog yg besar tapi lama2 karena sering ketemu dan si Dog nya mulai berani dekatin kita bahkan sudah mulai manja manja dg kita maka kitapun yg tadinya takut banget sekarang kita sudah mulai berani mengelus elus dog tsb.tapi ada juga dog mesti sudah kita kenal lama tapi tetap galak dan dog ini akan buat kita tdk akan berani mendekatinya apalagi sampai meng elus elusnya dijamin pasti digigit.

Juve Zhang: Pelecehan di Magelang itu alasan yg "kuat" untuk menghindari 340, karena J sudah mati tak bisa bersuara, ibu P tentu akan bersandiwara demi selamat dari 340. Entah pengacara J gimana cara menangkal nya karena sulit di bantah sebab J sudah mati.

Jika kita pidato di depan Ibu Ibu, manakah kalimat pembuka yg pas : A. Terimakasih yg sedalam-dalamnya B. Terimakasih yg sebesar-besarnya. Mohon saran dari pembaca & komentator Disway , pilih A atau B Terimakasih, salam hormat dari Lombok

Arala Ziko: Para pembaca Disway boleh menerka nerka saja ya, alasannya tersirat di tulisan, hanya pembaca yg dewasa saja yg bisa mengerti. Pak Fahmi ragu ragu menjawab pertanyaan Pak Dahlan, apakah Pak Fahmi menilai Pak Dahlan kurang dewasa?? wkwk

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait