Bank BTPN Wujudkan Masyarakat Berdaya Melalui Pelatihan UMKM

Bank BTPN Wujudkan Masyarakat Berdaya Melalui Pelatihan UMKM

--

Semarang (DiswayJateng) - Sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) memiliki peranan penting 
dalam mendukung perekonomian nasional, dengan penyediaan lapangan pekerjaan yang mendukung kesejahteraan masyarakat. Pentingnya peran UMKM dalam perekonomian nasional menginspirasi PT Bank BTPN Tbk (Bank BTPN) untuk terus memperkuat sektor UMKM di Indonesia, terlebih kini UMKM dituntut untuk bisa 
mentransformasi bisnis secara digital guna menyesuaikan diri dengan kebiasaan baru para 
konsumennya. 
 
 
Communications & Daya Head Bank BTPN Andrie Darusman menjelaskan, sesuai dengan visi dalam menjalankan bisnisnya, Bank BTPN terus berupaya untuk membawa perubahan berarti bagi setiap 
orang, salah satunya pelaku UMKM yang menjadi pilar perekonomian masyarakat di tingkat mikro, 
kecil dan menengah. 
 
 
“Komitmen ini kami wujudkan melalui program Daya untuk memberdayakan dan meningkatkan 
kapasitas nasabah serta masyarakat pada umumnya secara berkelanjutan dengan memberikan 
kesempatan tumbuh dan hidup yang lebih berarti,” jelas Andrie saat berbicara di acara seminar bisnis 
untuk nasabah Bank BTPN di Semarang, Rabu (27/7).
 
 
Seminar yang mengangkat tema “Peran Serta Pemerintah dan Pihak Swasta dalam Mendorong 
Transformasi Bisnis Pelaku UMKM di Kota Semarang” juga dihadiri oleh Wakil Walikota Semarang 
Hevearita Gunaryanti Rahayu dan praktisi bisnis dari komunitas Tangan Di Atas Eko Novianto sebagai pembicara. 
 
Seminar ini bertujuan untuk berbagi ilmu kepada nasabah UMKM Bank BTPN melalui program Daya, 
sebuah program peningkatan kapasitas masyarakat, khususnya nasabah Bank BTPN
 
 
“Dalam program pemberdayaan di Semarang, kami berkolaborasi bersama Pemerintah Kota 
Semarang dan komunitas Tangan Di Atas dengan menyelenggarakan workshop digital marketing 
untuk para penggiat UMKM di Jawa Tengah, khususnya di Semarang. Pelatihan ini sekaligus 
membantu pelaku UMKM dalam pemanfaatan teknologi digital untuk menjalankan bisnis, termasuk 
memasarkan produknya untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Hal ini bisa menjadi solusi untuk 
mengembangkan bisnis dan kapasitas usahanya,” ungkap Andrie.
 
 
Visi Bank BTPN juga selaras dengan visi pemerintah dalam memperkuat sektor UMKM. Dalam pernyataan pers yang disampaikan pada 20 Mei 2022, Menteri Koordinator Bidang 
Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan kontribusi UMKM mencapai kisaran 61% terhadap 
produk domestik bruto (PDB) nasional dan menyerap 97% dari total tenaga kerja. Di setiap periode 
krisis, UMKM bahkan menjadi penyangga, bersifat resilien, dan bisa pulih dengan baik.
 
 
Bank BTPN memiliki komitmen besar untuk mewujudkan pengelolaan keuangan berkelanjutan dan peningkatan kapasitas masyarakat, mulai dari korporasi hingga masyarakat mikro. Sebagai wujud komitmen tersebut, program Daya dirancang untuk memberikan pelatihan dan edukasi kepada pelaku UMKM melalui kurikulum tertentu di seluruh Indonesia, termasuk di Semarang, berdasarkan pada 
empat pilar, yaitu ‘Pengembangan Kapasitas Diri’, ‘Literasi Keuangan’, ‘Peningkatan Kapasitas Usaha’, 
dan ‘Kehidupan yang Berkelanjutan.
 
 
Beberapa pelaku UMKM yang mendapat manfaat dari program Daya Bank BTPN adalah Siti Rochanah dan Sudarko. Siti Rochanah merupakan pengusaha kuliner yang memulai usahanya dari olahan terigu dan pada 2010, Siti mulai melakukan pengembangan produksi dengan olahan berbahan baku ikan 
dengan merk Iwak Nyuzz. Bagi Siti, Ia mendapat kesempatan akan akses pengetahuan bisnis yang 
membawa perubahan bagi usaha maupun hidupnya melalui program Daya. 
 
 
“Program Daya dari Bank BTPN membantu saya untuk bisa menjangkau pasar yang lebih luas hingga luar pulau Jawa, saya juga diberi wawasan untuk menjalankan bisnis dengan efisien yang seperti 
mengganti kemasan produk yang sebelumnya hanya menggunakan plastik kini menggunakan 
paperfoil, sehingga produksi pun jadi meningkat yang sebelumnya 100 pak per hari, kini 5.000 per hari. 
 
 
Bahkan omzet saya pun mengalamai kenaikan sebesar 500% lebih dari awal menjalankan bisnisnya,” ujar Siti dalam kesempatan berbeda.
 
 
Sudarko, pengusaha biro perjalanan dan jasa spa dengan merek usaha Mitra Aiko Utama, juga menyampaikan hal serupa. Ia berkata banyak sekali masukan bisnis yang ia dapatkan dari pelatihan Daya, seperti pengaturan efisiensi jam usaha ketika masa pandemi, yang mengakibatkan banyak orang beraktivitas di dalam rumah, serta penentuan target konsumen, yaitu pegawai kantoran yang bekerja dari rumah akibat pandemi. 
 
 
“Dengan hanya mengubah jam operasional menjadi lebih singkat ketika pandemi, saya berhasil 
menghemat biaya operasional seperti air, listrik, bahkan jam lembur karyawan, dan penghasilan saya 
pun meningkat meningkat 10-30% per bulannya karena penghematan tersebut,” jelas Sudarko yang 
telah menjalankan usahanya lebih dari 10 tahun bersama sang istri. 
 
 
Program Daya juga dapat diakses melalui platform digital, yaitu www.Daya.id. dan telah mendapatkan berbagai apresiasi dan penghargaan, salah satunya penghargaan dalam bidang inovasi keberlanjutan pada ajang IDX Channel Anugerah Inovasi Indonesia. Per Juni 2022, program Daya telah diikuti oleh 
1,3 juta partisipan dengan 2.844 aktivitas yang berhasil diselenggarakan. 
 
 
“Dengan melihat banyaknya manfaat yang benar-benar dirasakan oleh nasabah kami dan masyarakat 
Indonesia secara luas, hal ini menjadi pemantik semangat bagi kami di Bank BTPN untuk benar-benar menggunakan kapasitas yang kami miliki di sektor perbankan dalam mewujudkan berbagai program pemberdayaan, semata-mata untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” tutup Andrie.
 
 
 
Daya merupakan wujud komitmen Bank BTPN untuk meningkatkan kapasitas nasabah secara berkelanjutan, dengan memberikan 
kesempatan tumbuh dan hidup yang lebih berarti. Daya menjadi Unique Value Proposition (UVP) bagi Bank BTPN dan anak perusahaannya 
dalam mengimplementasikan visi dan misi meningkatkan kualitas hidup nasabah dan masyarakat Indonesia. Bank BTPN melalui Daya juga berkomitmen untuk mendukung pemerintah dan masyarakat di dunia dalam mewujudkan pencapaian Sustainable Development Goals
(Tujuan Pembangunan Berkelanjutan). (GBR)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: