Saiful Anam : Jokowi Merasa Resah dan Terancam, Bisa Saja Copot Kapolri

Saiful Anam : Jokowi Merasa Resah dan Terancam, Bisa Saja Copot Kapolri

Presiden Joko Widodo (Jokowi). Foto: Ricardo/JPNN.com--

JAKARTA (DiswayJateng) – Kasus penembakan yang mengakibatkan meninggalnya Brigadir J di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo sampai ke telingan Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi merasa resah atas persoalan tersebut.
Hal ini diungkapkan Direktur Pusat Riset Politik Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI) Saiful Anam.

"Jokowi, saya yakin juga resah atas kejadian ini, karena bukan tidak mungkin Jokowi juga merasa terancam dengan adanya kejadian ini," kata Saiful, dikutip dari JPNN.com, Jumat (22/7).

Menurut Saiful, masyarakat bisa tidak puas dengan pemerintahan Jokowi karena penegakan hukum di Polri yang tidak serius. Menurut pria yang juga pakar hukum tata negara Universitas Indonesia itu, pernyataan Jokowi soal kasus Brigadir J tersebut merupakan kode keras untuk Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo agar mengusut tuntas masalah itu secara cepat.

"Tidak main-main apabila kasus ini berlarut-larut, saya kira sangat mungkin bagi Jokowi untuk meminta pertanggungjawaban Kapolri dan bahkan mencopot Kapolri apabila dinilai tidak dapat menyelesaikan kasus ini," ujar Saiful.

Sebelumnya, Jokowi meminta Polri mengusut tuntas dan transparan kasus kematian Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo. Menurut Jokowi, itu penting untuk dilakukan agar tidak ada keragu-raguan dari masyarakat terhadap peristiwa tersebut.

"Itu penting untuk agar masyarakat tidak ada keraguan-keraguan terhadap peristiwa yang ada. Ini yang harus dijaga, kepercayaan publik terhadap Polri harus dijaga," kata Jokowi di NTT, Kamis (21/7). (cr1/jpnn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: jpnn.com