Pemkab Tegal: Sterilkan Bahu Jalan Nasional dari Pedagang

SLAWI (Disway Jateng) - Upaya menertibkan pedagang Pasar Banjaran yang selama ini menggelar dagangannya di bahu jalan nasional ditempuh Pemkab Tegal melalui Dinas Dagkop UKM. Diawali dengan sosialisasi bersama OPD terkait, pedagang yang selama ini menggelar dagangannya di bahu mau ditempatkan di jalur II areal Pasar Bawang hingga wilayah Desa Ujungrusi yang merupakan jalan kabupaten.

 

Kepala Dinas Dagkop UKM Kabupaten Tegal Suspriyanti didampingi  Kabid Sarana Distribusi dan Perizinan Perdagangan Siti Aminah menyatakan, penataan ini sebagai respon atas diterimanya surat dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 14 Jalan Nasional yang mengharuskan bebas dari keberadaan pedagang maupun PKL.

 

"Sebelum memasukkan mereka di tempat yang baru, kami terlebih dahulu menggelar sosialisasi kepada pedagang selama sepekan. Kami mematangkan rencana pemindahan pedagang bersama OPD terkait, seperti Dishub dan Satpol PP," ujarnya, Selasa (19/7).

 

Paskasosialisasi, pedagang ditempatkan di dua tempat, masing-masing menempati jalan di sekitar Pasar Bawang sampai Desa Ujungrusi. Sisanya ditampung di dalam Pasar  Banjaran.

“Total ada 470 pedagang yang kita akomodir di tempat yang baru,"cetusnya.

 

Ditambahkan, untuk mengantisipasi pedagang kembali ke lokasi semula serta munculnya pedagang baru di lokasi yang sudah disterilkan. Diberlakuklan piket bersama OPD terkait yang di dalamnya terdapat Satpol PP, Dinas Perhubungan, dan DLH. Suspri mengaku untuk saat ini penertiban pedagang lebih fokus di jalan nasional, mengingat jalur tersebut sangat membahayakan, baik untuk pedagang dan pembeli yang melakukan transaksi di bahu jalan.

 

"Sesuai regulasi yang ada, jalan nasional harus steril dari keberadaan pedagang. Pascapenataan pedagang lemprakan di bahu jalan nasional, saat ini arus lalu lintas di Sentral Banjaran lancar dan kondusif,” ungkapnya.

Sumber: radar tegal