Warga Pemalang Tuntut Kembalikan 'Pemalang Ikhlas'
Koordinator Laskar Patih Sampun Pemalang Andi Rustono berorasi di depan gedung DPRD-Agus Pratikno-Radar Tegal
PEMALANG (Disway Jateng) -- Sejumlah warga yang tergabung dalam Laskar Patih Sampun Pemalang menggelar aksi demo di Gedung DPRD kabupaten Pemalang, Kamis (14/7).
Aksi demo yang dikoordinatori Andi Rustono menunut bupati segera mengembalikan moto Pemalang Ikhlas yang telah diganti menjadi Pemalang Aman.
Pimpinan dan anggota DPRD menemui pendemo di Balai Rakyat Gedung DPRD-Agus Pratikno-Radar Tegal
Koordinator Laskar Patih Sampun Pemalang Andi Rustono bersama warga peserta demo, secara berombongan sebelumnya mendatangi gedung DPRD. Di depan gedung wakil rakyat, mereka melakukan aksi demo menuntut kepada Bupati Pemalang agar segera mengembalikan moto Pemalang Ikhlas yang telah diganti Pemalang Aman.
Dalam aksi demonya, sejumlah komunitas terlihat ikut bergabung. Selain para seniman dan grup kesenian Jaran Ebeg, juga komunitas pemburu babi hutan dengan membawa sejumlah ekor anjing.
Koordinator Laskar Patih Sampun Pemalang Andi Rustono di depan gedung DPRD, melakukan orasinya, menyuarakan soal pengganti moto Pemalang Ikhlas menjadi Pemalang Aman. Setelah orasi, mereka melakukan negosiasi untuk bisa masuk ke gedung DPRD.
Kedatangan demontran ditemui Wakil Ketua DPRD Ajeng Triyani, didampingi sejumlah anggota dewan perwakilan masing-masing fraksi. Diantaranya M Safii( Fraksi PPP), Edi Susilo (Fraksi Partai Golkar) , Suyuti (Fraksi PDIP) dan Susi Herningtias (Fraksi Partai Gerindra) . Sedangkan Ajeng Triyani sendiri dari Fraksi PKB.
Andi Rustono dihadapan Anggota DPRD selain menyampaikan pokok persoalan yang menjadi tuntutannya juga membacakan pernyataan sikap.
Dalam isi pernyataan sikapnya, menyebutkan bahwa moto Pemalang Ikhlas itu sudah ditetapkan dengan Perda Nomor 11 tahun 1990.
Ketika ini Bupatinya almarhum Slamet Haryanto. Sehingga patut dikenang sebagai pembawa perubahan Pemalang.
Menurutnya, moto itu adalah frasa, tidak sebatas semboyan, susunan narasi yang penuh motivasi, semangat dan tujuan dari suatu daerah. Juga terdapat lambang Daerah yang memiliki makna dan dipakai sebagai acuan perumusan moto daerah. Bahkan ada Lagu Mars Pemalang Ikhlas karya Almarhum Suryanto yang semua itu bukan sekadar visi misi Bupati 5 tahunan maupun city brended. Maka seharus dihagai, dihormati sebagai sejarah, budaya dan kearifan suatu daerah.
"Oleh karenanya, jangan sekali-kali abaikan, ini etika politik bagi siapapun Bupati Pemalang selanjutnya dan jangan arogan,"katanya.
Andi Rustono menegaskan bahwa Pemkab Pemalang tidak mengganti moto Pemalang Ikhlas, akan tetapi semakin bijak jika segera dilepas tulisan Pemalang Aman di gapura pintu masuk kota di Gandulan. Sehingga harus dikembalikan tulisan Pemalang Ikhlas.
"Karena masih banyak tempat untuk memasang tulisan Pemalang Aman misalkan depan pendopo, alun-alun buatlah besar-besar gambar bupati bersama dengan tokoh para elit partai pendukung, atau sekalian di Gunung Mendelem Belik. Tapi tetaplah Pemalang Ikhlas bertengger di gapura-gapura besar di Pemalang," tegasnya.
Dihadapan para pengunjuk rasa, Wakil Ketua DPRD Ajeng Triyani menyatakan siap untuk menyampaikan aspirasi dan aspirasi yang telah disampaikan, akan dibahas bersama fraksi-fraksi yang ada. Kemudian untuk disampaikan kepada pimpinan DPRD dan juga kepada Bupati Pemalang.
"Kami akan menampung semua aspirasi yang telah disampaikan masyarakat. Kami juga akan menyampaikan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat, agar moto Pemang Ikhlas segera dilbalikan," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: radar tegal