Kota Magelang Kini Memiliki 17 Kampung Religi, Mana Saja?

Kota Magelang Kini Memiliki 17 Kampung Religi, Mana Saja?

Wali Kota Magelang dr Muchamad Nur Aziz mencanangkan 11 kampung sekaligus sebagai Kampung Religi di Pendopo Pengabdian, kemarin. (FOTO WIWID ARIF/) MAGELANG EKSPRES--

MAGELANG (Disway Jateng) - Pencanangan kampung religi di Kota Magelang secara menyeluruh dilakukan. Dimana 11 kampung dijadikan satu dan diresmikan di Pendapa Pengabdian. Dengan demikian, kini Kota Magelang memiliki 17 kampung religi.

Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Kota Magelang Hadi Sutopo menjelaskan, kampung religi merupakan implentasi salah satu dari 9 program unggulan Pemkot Magelang, yakni Program Magelang Agamis (Programis).

Ke-11 kampung tersebut yakni, Kampung Dalangan dan Pajangan (Kecamatan Magelang Utara), Kampung Boton, Jambon, Kemirirejo, Bogeman dan Nambangan (Kecamatan Magelang Tengah). Lalu, Kampung Karangkidul, Tidar Warung, Sampangan dan Ngaglik, serta Tidar Baru (Kecamatan Magelang Selatan).

Sebelumnya, ada 6 kampung yang sudah dicanangkan, yakni Kampung Wates Beningan, Tuguran, Ngentak, Tidar Krajan, Ganten dan Cemara Asri. Selanjutnya ke depan akan diadakan lomba antar-Kampung Religi sebagai stimulan agar masyarakat lebih peduli dalam merawat eksistensinya agar semakin lestari. ”Tahun ini sekaligus dicanangkan 11 Kampung Religi, karena target tahun ini minimal ada 17 kampung,” kata Hadi.

Pihaknya berharap, kegiatan ini tidak sekadar pencanangan saja, tetapi betul-betul terwujud kampung yang religi dimana hal-hal baik meningkat dan hal-hal buruk menurun.

Wali Kota Magelang dr Muchamad Nur Aziz menuturkan, dengan pencanangan Kampung Religi di Kota Magelang ini diharapkan semakin tinggi komitmen pula masyarakat dalam mengamalkan nilai-nilai agama dan menjaga kerukunan serta toleransi beragama.

”Saya bahagia, tidak mengira respons masyarakat luar biasa. Masyarakat Kota Magelang itu baik dan toleran. Saya minta camat dan lurah, setiap RW ada Kampung Religi, jumlahnya ada 194 RW,” ujarnya.

Menurut dia, pada hakikatnya semua komponen dari pemerintah, masyarakat, dan stakeholder berperan aktif guna mewujudkan Kota Magelang menjadi Kota Religius. ”Progamis tidak hanya untuk agama Islam saja tapi juga semua agama. Program ini juga sudah diakui nasional sebagai satu-satunya program di Indonesia,” imbuhnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres