Tekan Bau Busuk, DLH Kabupaten Tegal Semprot TPAS Penujah

Tekan Bau Busuk, DLH Kabupaten Tegal Semprot TPAS Penujah

Upaya penyemprotan cairan ecoenzym dilakukan UPTD PASL bekerjasama dengan PMI Kabupaten Tegal, kemarin. (FOTO HERMAS PURWADI/ RADAR SLAWI) --

SLAWI (Disway Jateng) -  Upaya meminimalisir polusi udara di Tempat Pemprosesan Akhir Sampah (TPAS) Penujah dilakukan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Tegal. Langkah riil menekan polusi udara dari kegiatan tersebut dilakukan dengan menyemprotkan cairan ecoenzym secara berkala yang dilakukan petugas UPTD Pemprosesan Akhir Sampah dan Lingkungan ( PASL) bekerjasama dengan  PMI Kabupaten Tegal.

 

 

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Tegal  Muchtar Mawardi melalui Kepala UPTD PASL  Adiningrum didampingi Penyuluh Lingkungan Hidup  Eko Supriyanto menegaskan, dari kegiatan penyemprotan secara berkala tersebut, saat ini polusi udara di TPAS sudah dapat dikendalikan.

 

 

"Saat ini bau busuk paska pekerjaan meratakan gunungan sampah dengan alat berat sudah tidak ada. Penyemprotan cairan ecoenzym dilakukan 3 kali seminggu. Bergantian antara petugas UPTD PASL dengan PMI Kabupaten Tegal," ujarnya, Rabu (22/ 6).

 

 

Ditegaskan,  upaya meratakan gunungan sampah di TPAS Penujah sudah dilakukan sejak April hingga akhir Mei dengan menggunakan alat berat yang disewa. Saat ini pengerjaan pemangkasan gunungan sampah sudah selesai. Dimungkinkan saat memangkas gunungan sampah ada letupan gas metan, itulah yang memicu bau tidak sedap.

 

 

“Namun, paska selesainya pemangkasan gunungan sampah, bau tersebut telah hilang dengan sendirinya dan kami lanjutkan dengan penyemprotan cairan ecoenzym,"cetusnya.

 

 

TPAS Penujah saat ini kembali menampung sampah baru yang datang dari semua desa dan pasar. Di ubahan APBD II mendatang, pihaknya berencana mengajukan anggaran untuk pengadaan urukan tanah. Sehingga gunungan sampah yang saat ini sudah rata bisa ditutup dengan urukan tersebut. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: radar tegal