Video Perundungan Anak Viral di Brebes, Ini Hasil Visumnya

Video Perundungan Anak Viral di Brebes, Ini Hasil Visumnya

BREBES, (DiswayJateng)-- Video bocah berusia 9 tahun yang dibully oleh temannya beredar di media sosial.

Diketahui kejadian tersebut terjadi di Desa Dukuhmaja Kecamatan Songgom Kabupaten Brebes. Aksi perundungan yang dilakukan sesama bocah ini terekam dalam video. Video tersebut kemudian diunggah di grup media sosial facebook dan viral.

Dalam unggahan itu, Nur Alviani yang merupakan kakak korban mengungkapkan bahwa adiknya sudah beberapa kali menjadi korban perundungan atau bullying. Akibat aksi perundungan ini, korban berinisial FPS, 9, saat ini dirawat di Rumah Sakit Bakti Asih Jatibarang, Brebes. 

"Ini vidio kejadian yang 3x yg kebetulan diambil oleh tmn tsk,dan BUKAN rekayasa ya maaf bgt gda yg mau sanak keluarganya mendapat perlakuan seperti ini," tulis Nur Alviani dalam unggahan yang disertai video tersebut.

Usai viralnya video tersebut pihak keluarga melakukan visum korban bullying FPS bocah 9 tahun yang terjadi di Desa Dukuhmaja, Kecamatan Songgom Kabupaten Brebes. 

Ibu korban, Lina mengaku anaknya sudah menjalani visum di rumah sakit dan hasilnya sudah dilaporkan ke Unit PPA Satreskrim Polres Brebes.

"Iya sudah saya laporkan kasusnya ke Unit PPA Polres Brebes. Kan memang perutnya juga merasa sakit. Bahkan sampai guling guling kesakitan. Terus saya bawa ke puskesmas, tapi Puskemas nolak jadi saya bawa ke rumah sakit sini," ungkapnya, Rabu (22/).

Lina mengungkapkan, saat anaknya menjalani rekam rontgent hanya di bagian dada. Namun di bagian perut yang beberapa kali menjadi sasaran pemukulan tidak dilakukan rontgent.

"Selain lapor ke Polres Brebes saya juga sudah mencoba menghubungi KPAI. Saya sudah mengisi biodata, kirim akta dan kirim foto, sudah semua," tambahnya.

Lina mengaku, saat masuk ke rumah sakit menggunakan BPJS, dokter mengatakan jika korban penganiayaan tidak tercover BPJS.

"Kata dokternya kalau korban penganiayaan tidak tercover BPJS. Masuknya umum dikenaan biaya. Mau gimana lagi ya akhirnya saya tanda tangan," katanya.

Saat ini, lanjut dia, anaknya masih di rumah sakit. Anaknya baru bisa tidur setelah disuntik oleh perawat sebanyak tiga kali. Dari keluarga pelaku bahkan tidak bersedia tanggung jawab, karena tidak ada luka.

"Tapi anak saya selalu mengeluh kesakitan di bagian dada. Dari keluarga pelaku malah sempat mengihina hina dasar keluarga tidak mampu," jelasnya.

Sementara itu, Kanit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Brebes, Aiptu Ruth Yosi Natalia saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya besok baru akan melakukan penyelidikan. Lantaran hari ini unit PPA lepas piket setelah kemarin melakulan penanganan 4 kasus di wilayah Brebes selatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: