Kunjungan ke Jerman, Airlangga Tarik Banyak Investor ke Indonesia

Kunjungan ke Jerman, Airlangga Tarik Banyak Investor ke Indonesia

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto saat kunjungan kerja ke Jerman/Ist--

JAKARTA (DiswayJateng) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melakukan kunjungan kerja ke Jerman usai menghadiri World Economic Forum di Davos, Swiss. Kunjungan tersebut berdampak positif bagi hubungan bilateral Indonesia-Jerman. Berkat kunker tersebut, Presiden Jerman, Frank-Walter Steinmeier dijadwalkan akan berkunjung ke Indonesia.

"Presiden Jerman juga dijadwalkan akan berkunjung ke Indonesia sekitar pertengahan Juni ini,” kata Menko Airlangga dalam keterangan tertulisnya, Senin (30/5).


Menko Airlangga menuturkan, pertemuan bilateral dengan Jerman penting karena Indonesia membawa kepentingan negara-negara berkembang kepada negara maju di dunia.

Pemerintah Indonesia bisa menjadi jembatan bagi kepentingan negara berkembang saat memegang Presidensi G20. Di saat bersamaan, Jerman juga menjadi Presidensi G7 dari kelompok negara-negara maju di dunia.

“Menjembatani kepentingan negara berkembang untuk negara maju. Indonesia mendorong sejumlah isu prioritas, antara lain arsitektur kesehatan global, transisi energi berkelanjutan, dan transformasi digital dan ekonomi,” lanjut Ketua Umum Partai Golkar ini.

Lawatan ke Jerman juga dimanfaatkan Airlangga untuk membahas persiapan kunjungan Presiden Joko Widodo ke pertemuan G7 pada 26 hingga 28 Juni di Istana Elmau di Garmisch-Partenkirchen, negara bagian Bayern, Jerman.

Menko Perekonomian berharap agenda kunjungan kedua pimpinan negara memperkuat kemitraan di berbagai sektor. Terutama menarik lebih banyak investasi ke Indonesia saat menjadi official partner country Hannover Messe pada 2023.

"Tentu bagi Indonesia tidak lepas dari promosi untuk investasi,” jelas Menko Perekonomian.
Sejumlah isu penting juga disiapkan untuk ditawarkan saat menjadi official partner country Hannover Messe 2023. Antara lain, transisi energi, industri berkelanjutan, hingga transformasi digital.

"Harapannya tentu ini bisa mengakselarasi investasi yang ada di Indonesia,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: rmol.id