Kimat Sudah Dekat, Penjual Cilok di Kota Tegal Mengaku Jadi Nabi

Kimat Sudah Dekat, Penjual Cilok di Kota Tegal Mengaku Jadi Nabi

KTP milik Hendra. (Foto hasil tangkapan layar kamera milik warga).--warga

TEGAL (Disway Jateng) – Kota Tegal digegerkan dengan pengakuan pria asal Keluarahan Kejambon Kecamatan Tegal Timur, yang sehari-hari berjualan cilok mengaku dirinya mendapat wahyu dari Allah diutus menjadi nabi dan rasul.

Pria yang mengaku menjadi nabi dan rasul bernama Hendra Sugianto, 38,  pengakuan pria yang sehari-hari sebagai penjual cilok membuat amarah warga sekitar memuncak dan mengancam akan mengusir dari Kota Tegal.

Menurut Aris, warga sekitar pengakuan Hendra membikin resah, karena secara terang-terangan mengaku sebagai nabi dan rasul. Hal ini sangat bertentangan dengan keyakinan warga, yang sudah secara tegas menyatakan nabi dan rasul terakhir adalah Muhammad SAW.

“Kalau hal ini dibiarkan, kuatir akan mempengaruhi psikologi anak-anak yang ada disini. Sehingga kami meminta Hendra untuj taubat, kalau terus mengaku sebagai nabi dan rasul warga sepakat kita usir,” tuturnya.

Terpisah, Ketua RT 01 Abas membenarkan kabar tersebut. Dikatakan, warganya yang mengaku nabi benar bernama Hendra Sugianto.

Beberapa hari terakhir, Hendra memang kerap bersikap aneh. Bahkan, Hendra yang berprofesi sebagai pedagang cilok dan tukang becak itu pernah mengaku sebagai nabi. Pengakuan itu disampaikan Hendra ke sejumlah warga setempat.

Semula warga di RT 01 menganggap jika Hendra sedang mengkhayal. Sehingga banyak warga yang mencibirnya.

“Tapi Hendra sering mengaku sebagai nabi. Akhirnya warga semakin resah dan melaporkan ke saya,” kata Abas.

Setelah mendapat informasi, Abas bergerak. Pihaknya langsung menindaklanjuti. Bahkan Abas langsung mendatangi rumah Hendra bersama ustaz setempat.

Abas mewanti-wanti kepada Hendra agar tidak mengulangi perbuatannya, mengaku sebagai nabi atau rasul.

Tidak hanya itu, Abas bersama warga juga sepakat bakal mengusirnya jika Hendra masih mengulangi perbuatannya.

“Jika masih seperti itu, terpaksa kami akan mengusirnya,” ungkap Abas.

Abas mengisahkan, kali pertama mengaku sebagai nabi saat Hendra mengirim pesan singkat melalui Whatsapp (WA) kepada warga.

Dalam pesan singkat itu, Hendra awalnya hanya minta sedekah untuk anak yatim. Namun pesan singkat berlanjut hingga Hendra mengaku sebagai rasul utusan Allah SWT.

Saat itu Hendra memang belum sempat mengajak warga menjadi pengikutnya. Kendati begitu, Abas kuatir jika hal itu terjadi.

“Saya kuatirnya barangkali mendoktrin anak-anak remaja, yang akhirnya menyimpang dari agama Islam,” ucapnya.

Sejauh ini, lanjut Abas, Hendra masih dimaafkan atas perbuatannya. Abas bersama warga akan terus memantau perilaku Hendra . Jika berbuat aneh, terpaksa akan diusir.

Sebenarnya, profesi Hendra tidak hanya sebagai pedagang cilok dan tukang becak. Bapak dua anak itu juga melayani jasa pijat tradisional di rumahnya. Sedangkan istrinya, berprofesi sebagai buruh cuci pakaian. (mei)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: koranradartegal