Menikmati Waktu Senja di Waduk Penjalin, Tempat Pas Untuk Ngabuburit

Menikmati Waktu Senja di Waduk Penjalin, Tempat Pas Untuk Ngabuburit

BREBES (Disway Jateng) -- Banyak cara yang dilakukan oleh warga untuk menunggu waktu berbuka puasa atau ngabuburit. Dari berjalan-jalan di tempat perbelanjaan ataupun sekedar duduk-duduk santai di taman sambil mengobrol.

Namun, sebagian warga di wilayah Brebes bagian selatan memilih cara tersendiri untuk ngabuburit yakni dengan mengunjungi Waduk Penjalin, di Desa Winduaji, Kecamatan Paguyangan.

Suasana yang tenang dan menyegarkan tentunya menjadi salah satu pilihan untuk, menunggu buka puasa atau ngabuburit. Waduk yang memiliki luas lebih kurang 125 Hektare tersebut, tetap menjadi idola bagi warga untuk ngabuburit maupun para penghobi mancing. Terlebih, kreatifitas masyarakat sekitar waduk menyajikan beberapa titik spot foto yang layak di coba.

Keramaian warga biasa mulai terlihat memasuki pukul 16.00 WIB, selain berjalan-jalan atau sekedar duduk-duduk di pinggiran Waduk, tidak sedikit dari mereka mengunakan jasa perahu untuk menghabiskan waktu di bagian tengah waduk, sebelum beduk dan adzan Maghrib sebagai penanda berbuka puasa.

"Kalau sudah di sini, waktu berbuka puasa tidak terasa. Karena betah melihat suasananya," kata Widya, 24, salah satu pengunjung, Minggu (10/4).

Selain warga sekitar Waduk Penjalin, selama bulan Ramadan ini banyak warga dari luar wilayah yang sengaja datang untuk ngabuburit di Waduk Penjalin.

Seperti halnya Mustofa, 33, warga Kecamatan Tonjong. Dia memilih datang ke Waduk Penjalin dengan membawa peralatan pancing.

"Kalau sambil mancing ikan waktu nggak terasa sudah maghrib, dan kalau dapat ikan lumayan buat digoreng untuk lauk berbuka puasa," ujarnya.

Mustofa datang ke waduk bersama dua orang temanya sekitar pukul 16.00 WIB, dengan mengendarai sepeda motor. Menurut pengakuannya, sebelum bulan puasa dia juga rutin seminggu sekali memancing di lokasi tersebut.

"Sebenarnya hampir tiap minggu ke sini, tapi kalau bulan puasa ini bisa setiap hari sepulang bekerja," katanya.

Banyaknya masyarakat yang datang ke Waduk Penjalin untuk ngabuburit, juga dirasakan dampaknya oleh para pendayung perahu. Meraka siap melayani para pengunjung yang berkeinginan untuk berkeliling waduk.

"Mungkin ini rejeki bulan puasa, yang setiap tahun selalu kami rasakan. Namun tahun ini, jumlah pengunjung cukup meningkat, bahkan kalau akhir pekan, banyak yang dari luar daerah, seperti Seperti Bumiayu, Bantarkawung bahkan wilayah Ajibarang, Banyumas," terang Miharja, 44, pendayung perahu.

Untuk satu kali perjalanan mengunakan perahu berkeliling danau tersebut jelas dia, penumpang dikenakan biaya. Namun, banyak pengunjung yang datang berombongan, dan mereka meminta pengurangan harga.

"Paling saya kurangi Rp1.000 per orang, kalau datang berombongan mengunakan jasa perahu, ini juga dilakukan pemilik perahu lainnya," imbuh Jaja.

Selain menghabiskan waktu ngabuburit di waduk ini, warga yang datang juga dimudahkan untuk sekedar membeli makanan takjil yang banyak di jual di sekitar Waduk oleh warga sekitar.

Penulis: Teguh Supriyanto
Editor: Ismail Fuad

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: