60 Pil Koplo Dibuat Makanan Orek Diselundupkan ke Lapas Semarang, Untung Petugas Curiga
SEMARANG (Disway Jateng) -- Lapas Kelas I Semarang berhasil menggagalkan penyelundupan narkotika masuk ke dalam lembaga permasyarakatan (lapas).
Penyelundupan pil koplo berkedok makanan orek terendus petugas yang curiga dengan barang kiriman yang ditujukan untuk warga binaan itu.
Makanan orek dengan campuran pil koplo dikirim melalui layanan drive thru atau layanan tanpa turun di lapas tersebut oleh seseorang pada Kamis (14/4) sore. Barang itu ditujukan untuk salah satu warga binaan berinisial HK.
Namun, Petugas Lapas Kelas I Semarang Abyan Zulfikar yang menerima dua buah kemasan plastik berisi orek tempe di pos jaga itu merasa curiga dengan komposisi lauk makanan tersebut.
Pengecekan tekstur dilakukan, termasuk mengenali rasa masakan orek tempe itu. Kecurigaan makin bertambah, ketika petugas lapas itu melihat warga binaan HK menampakkan gelagat tak seperti biasanya
Saat itu, HK terlihat buru-buru, seakan-akan tak sabar menerima kiriman makanan tersebut.
"Saat dicek oleh salah seorang petugas, makanan itu memiliki tekstur warna yang berbeda dan ternyata rasanya pahit pekat," kata Kepala Lalas Kelas I Semarang Semarang Tri Saptono Sambudji, Jumat (15/4).
Teka-teki isi orek tempe itu terkuak, setelah HK mengakui adanya pencampuran sebanyak 60 butir pil koplo yang digerus kemudian dimasak menjadi satu dalam adonan.
Diketahui pil koplo tersebut merupakan jenis obat keras yang termasuk golongan G. "Pelaku langsung diperiksa dan ditempatkan di sel isolasi karena melanggar tata tertib di lapas," tuturnya.
Selain dipindahkan ke sel isolasi, HK juga terancam kehilangan haknya sebagai narapidana yang mendapatkan pengurangan masa hukuman. "Sanksinya bisa dicabut hak-haknya, seperti hak remisi dan pembebasan bersyarat," tegasnya.
Dua bungkus kemasan plastik berisi orek tempe dan gerusan pil koplo itu selanjutnya dimusnahkan oleh petugas dengan cara dibakar.
Perlu diketahui, obat keras golongan G merupakan jenis obat yang mengandung zat psikotropika kelompok empat yang memiliki efek anti depresan. (mcr5/jpnn)
Editor: Ismail Fuad
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: