Ketua Dewan Pers Buka Journalism Fellowship on CSR 2025, Ini Pesannya

Ketua Dewan Pers Buka Journalism Fellowship on CSR 2025, Ini Pesannya

Ketua Dewan Pers, Ninik Rahayu, saat membuka pelatihan jurnalistik bertajuk Kick Off Journalism Fellowship on CSR 2025 (JFC 2025)--Bakti Buwono/ diswayjateng.id

"CSR punya kepentingan publik yang luas mulai dari (pemberdayaan) kesehatan, pendidikan, lingkungan hingga budaya. Hal yang menarik adalah selalu ada human interest (dalam CSR),"tuturnya.

Chief of Business Support Officer PT Tower Bersama Infrastructure Tbk, Lie Si An berharap, selain meningkatkan kapasitas wartawan, hasil dari Journalism Fellowship on CSR 2025 bisa jadi inspirasi untuk masyarakat ataupun pemangku kepentingan yang lain.

BACA JUGA:UMUS Gelar Pelatihan Jurnalistik SMA/SMK/MA se Kota Tegal, Kabupaten Tegal dan Brebes

BACA JUGA:Perkuat Persaudaraan, Astra Motor Jateng Rayakan Hari Pers Nasional 2025 bersama Jurnalis Semarang

Ia menyebut bahwa TBIG memilih jalan pemberdayaan dalam penyaluran CSRnya, bukan sekadar bersifat charity (sumbangan)

"Saya tidak mau kesannya charity karena tidak akan sustain. Untuk sustain butuh empowering. Untuk empowering. Perlu passion dan tanpa pamrih. Passion bahwa kita bisa membuat orang lain jadi lebih baik," ucapnya.

Dalam menjalankan program CSRnya, TBIG juga menggandeng para karyawannya untuk terlibat aktif dalam setiap kegiatan sosial perusahaan.

Berfilosofi Bersama untuk Indonesia, TBIG memilih empat pilar untuk berkontribusi di masyarakat yaitu Pendidikan, Kesehatan, Lingkungan dan Budaya.

BACA JUGA:SMKN 1 Adiwerna Kabupaten Tegal Adakan Workshop Jurnalistik dan Media Sosial

BACA JUGA:Siswa-siswi SMK Muhammadiyah Bulakamba Brebes Dilatih Jurnalistik

Dari sisi budaya, hasil karya CSR TBIG yang bersifat berkelanjutan mulai dari Rumah Batik TBIG yang membina anak putus sekolah hingga disabilitas. 

Tidak hanya pelatihan, melalui Koperasi Bangun Bersama (KBB) Rumah Batik TBIG juga menangani pemasaran hasil karya peserta.

"Tiap tahun kami juga melakukan kelulusan untuk siswa rumah batik mulai dari masyarakat umum hingga penyandang disabilitas,"tuturnya.

Selain itu pihaknya melibatkan karyawannya untuk melakukan mentoring ke ribuan guru serta siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) hingga memberi kesempat kerja.

Dari sisi kesehatan, Pihaknya juga mempunyai mobil klinik hingga melakukan beberapa pengobatan gratis untuk masyarakat.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait