Festival Teater Gema 2025 Bangkitkan Lagi Geliat Seni Panggung di Jateng

Festival Teater Gema 2025 Bangkitkan Lagi Geliat Seni Panggung di Jateng

Peserta seniman menampilkan pertunjukan seni panggung pada Festival Teater Gema.-wayu sulistiyawan-Wahyu Sulistiyawan

SEMARANG, diswayjateng.com — Para pelaku seni pertunjukan terus beradaptasi dengan perkembangan zaman dan teknologi salah satunya Teater. Upaya menjaga ruang kreatif itu ditunjukkan lamgsung oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Teater Gema Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) melalui penyelenggaraan Festival Teater Gema 2025.

Kehadiran festival ini menandai bangkitnya kembali aktivitas teater di Jawa Tengah dengan gelaran tahunan yang dimulai sejak 2000. Dan sempat terhenti pada 2019 akibat pandemi Covid-19, sebelum akhirnya kembali digelar pada 8–10 Desember 2025.

Pada edisi tahun ini, festival menghadirkan lima kelompok teater pelajar SMA/SMK, tiga kelompok teater mahasiswa se-Jawa Tengah, serta memilih sepuluh naskah monolog terbaik yang nantinya dibukukan. Panitia menyediakan total hadiah Rp 25 juta.

Rangkaian kegiatan dibuka pada Senin, 8 Desember 2025. Setelah dua hari kompetisi dan malam penganugerahan, agenda ditutup pada hari ketiga dengan peluncuran buku kumpulan naskah monolog pilihan.

BACA JUGA:Teater Terjal Suguhkan Kritik Sosial

Penjurian kategori drama melibatkan Yogi Swara Manitis Aji, Apito Lahire, dan Tentrem Lestari. Sementara kurator naskah monolog adalah Asa Jatmiko.

Wakil Rektor III UPGRIS, Sapto Budoyo, menegaskan bahwa festival ini tidak semata-mata menjadi arena berkesenian, melainkan juga wahana pembelajaran bagi mahasiswa, terutama dalam mengelola sebuah acara.

“UPGRIS berkomitmen memberikan bekal hard skill sekaligus soft skill. Banyak organisasi mahasiswa berkembang di sini, dan UKM Teater Gema melalui festival ini menunjukkan kemampuan manajemen acaranya,” ujarnya, Senin 8 Desember 2025.

Sapto menyebut kehadiran festival menjadi ruang penting bagi pelajar SMA/SMK untuk mengasah bakat seni. Sejak pertama kali digelar pada 2000, Teater Gema dinilai konsisten menghadirkan festival tingkat kota, provinsi, hingga nasional.

“Komitmen ini juga ditopang sinergi pemerintah, termasuk dukungan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang,” imbuhnya.

Dukungan tersebut dibenarkan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang. Analis Informasi Kebudayaan, Hadi Susanto, menyatakan bahwa pemerintah siap bekerja sama dengan kampus untuk membentuk talenta seni pertunjukan.

“Kami mengapresiasi keberlanjutan Festival Teater Gema sejak 2000. Ini bagian dari investasi talenta teater agar dapat terus tumbuh di Kota Semarang,” ujar Hadi.

Ia menambahkan, penguatan seni pertunjukan sejalan dengan visi Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti, yang mendorong ekosistem seni dan budaya yang lebih produktif.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: