Laporan Mandek, Korban Penganiayaan di Ungaran Desak Polisi Tindaklanjuti Kasus

Laporan Mandek, Korban Penganiayaan di Ungaran Desak Polisi Tindaklanjuti Kasus

Keluarga Waruwu bersama penasehat hukumnya Michael Velando (memegang foto) saat jumpa pers di Semarang Senin 9 Juni 2025 malam. Waruwu Bersaudara menjadi korban penganiayaan dan pengeroyokan orang tidak dikenal di kafe Janji Jiwa Ungaran 3 Maret lalu. -Umar Dani -

SEMARANG, diswayjateng.id – Kasus pengeroyokan yang menimpa empat warga Leyangan Permai, Ungaran Timur, masih belum menunjukkan perkembangan di Polres Semarang, meski telah dilaporkan sejak Maret 2025.

Peristiwa tersebut menimpa kakak beradik keluarga Waruwu di depan Warung Kopi Janji Jiwa, Leyangan, pada 3 Maret 2025 sekitar pukul 00.30 WIB. Mereka dianiaya oleh sekelompok orang tak dikenal.

Kuasa hukum korban, Michael Velando Hutahaean, S.H., M.H. dari Kantor Hukum MVH and Partner, mendesak Polres Semarang segera menindaklanjuti laporan tersebut.

BACA JUGA:Anak Advokat Korban Penganiayaan Datangi Dinas Pendidikan Salatiga, Korban Ajukan Pindah Sekolah

 Ia menegaskan bahwa para korban, yakni Teori Waruwu (27) dan tiga adiknya, telah melaporkan kejadian itu secara resmi pada 5 Maret 2025.

"Kami meminta Kapolres Semarang menindaklanjuti laporan ini. Klien kami butuh keadilan atas peristiwa kekerasan yang mereka alami," ujar Michael saat ditemui di Semarang, Senin 9 Juni 2025 malam.

Teori Waruwu mengungkapkan bahwa sampai kini belum ada tindak lanjut dari pihak kepolisian.

BACA JUGA:Kasus Penganiayaan Berujung Maut di Kafe Kabupaten Pemalang, Polisi tetapkan 2 Tersangka

 "Kami tidak tahu siapa pelakunya, karena itu kami laporkan ke Polres Semarang. Tapi hingga kini belum ada kabar," jelasnya.

Menurut Teori, korban lainnya adalah Ohanizon Waruwu (24), Berkat Jaya Waruwu (22), dan Julianto Waruwu (20). 

Ketiganya sempat dirawat di RS Ungaran, bahkan salah satu dari mereka, Jon Waruwu, harusnya menjalani operasi akibat pergeseran tulang pada lengan kirinya.

BACA JUGA:Lagi, Warga Temukan Mayat Bayi di Area Pemakaman Keluarga Kawasan Leyangan Ungaran Timur

 Namun, karena keterbatasan biaya, perawatan dialihkan ke pengobatan tradisional.

"Jon mengalami luka paling parah karena melindungi saya dari pukulan besi. Saya sendiri luka di lengan," tambah Teori sambil menunjukkan bekas luka.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait