Anggota DPRD Salatiga Alexander Dikukuhkan Ketua PEPADI Kota Salatiga Periode 2025-2030

SALATIGA, diswayjateng.id - Anggota DPRD Salatiga Alexander Joko Sulistyo Budi Yuwono, SE dikukuhkan sebagai Ketua Persatuan Pedalangan Indonesia (PEPADI) Kota Salatiga periode 2025-2030.

Pengukuhan dibarengi dengan Pagelaran Budaya Tirakatan Malam Kamis Leginan di Pendopo Bung Karno DPRD Kota Salatiga, Rabu 28 Mei 2025.

Ada pun Dasar pengukuhan adalah Keputusan Ketua PEPADI Provinsi Jawa Tengah, KPA. H. Untung Wiyono, S.H. yang ditetapkan pada 24 Mei 2025.

Ketua Harian PEPADI Jawa Tengah, Widodo Broto Sejati menegaskan bahwa peran budaya dalam diplomasi luar negeri sering diabaikan. 

BACA JUGA: Turunkan Angka Stunting, Kepala Dinkes Grobogan Harap Adanya Kolaborasi Program PMT dengan MBG 

BACA JUGA: Bertahun-tahun Tidak Beroperasi, Kemenag Grobogan Ajukan Penutupan Dua Madrasah Tsanawiyah

"Karena kurangnya tenaga ahli kebudayaan di KBRI, sehingga peran budaya dalam diplomasi luar negeri sering diabaikan," kata Widodo Broto Sejati.

Ia menyampaikan pentingnya mempertahankan keluhuran budaya di tengah krisis keteladanan. Apalagi Indonesia adalah bangsa tua dengan sejarah panjang, yang disegani dunia selama beratus-ratus tahun.

BACA JUGA: Konflik PKL dan Satpam KIK Berujung Damai, Kapolres Kendal Mediasi Kedua Pihak

BACA JUGA: Polres Salatiga Terjunkan 137 Personel Amankan Peringatan Kenaikan Isa Al Masih 

BACA JUGA: Capai Target Besar, Bea Cukai Kudus Obral Penghargaan ke Mitra Kerja

Ia pun berpesan, pengurus PEPADI harus menunjukkan ke luar menjaga keluhuran budaya bangsa

"Kadang-kadang pengurus PEPADI harus menunjukkan ke luar menjaga keluhuran budaya bangsa sekuat mungkin di tengah-tengah krisis keteladanan sepeninggal para pujanga-pujanga negara kita, antara lain Ki Rongo Warsito," ungkapnya.

Sementara, Ketua PEPADI terlantik, Alexander Joko Sulistyo Budi Yuwono, SE menyampaikan apresiasi dan rasa syukur dilantiknya dirinya sebagai Ketua PEPADI Kota Salatiga. 

BACA JUGA: Ribuan ASN Manipulasi Presensi Online, Sekda Grobogan Terbitkan Surat Edaran Berisi Empat Imbauan

BACA JUGA: Satgas Halal Kemenag Grobogan Temukan Satu Produk Mengandung Babi di Minimarket Purwodadi

"Atas terselenggaranya kegiatan pelantikan pengurus PEPADI Kota Salatiga setelah lima tahun vakum, Kamis sangat bersyukur dan apresiasi setinggi-tingginya," ujar Alex, yang juga legislator PDI-P Salatiga.

Alex mencoba menyoroti pentingnya pelestarian budaya Jawa dan Nusantara dalam menghadapi tantangan budaya asing dan digital.

Selanjutnya, Alex mendorong semangat para pengurus baru serta menyerukan sinergi antara masyarakat, pemerintah kota, DPRD, dan Dinas Kebudayaan untuk menghidupkan kembali kegiatan seni seperti pedalangan, kerawitan, dan tari.

BACA JUGA: Palang Pintu Perlintasan di Toroh Grobogan Rusak Akibat Kecelakaan, Dinas Terkait Lakukan Perbaika

BACA JUGA: Sejak Adanya Presensi Online, BPPKAD Grobogan Klaim Terapkan Toleransi dan Dispensasi

Meski mengakui keterbatasan pribadinya dalam berbahasa Jawa halus dan dunia pedalangan, ia tetap merasa terpanggil untuk memimpin PEPADI. Ia berharap, kegiatan budaya bisa menarik minat anak-anak untuk menjadi pelopor pelestarian budaya.

"Harapan saya, generasi muda juga dapat menjadi pelopor dalam mempelajari dan mencintai kebudayaan tradisional," ungkapnya. 

BACA JUGA: Syarat Baru Penerimaan Siswa Baru di Batang, Tak Bisa Lagi Akali KK, Verifikasi Ketat Menanti

BACA JUGA:bLupakan Nasi! Singkong, Tahu, dan Daun Kelor Naik Kelas di Lomba Cipta Kudapan Pekalongan

Untuk PEPADI Kota Salatiga kedepan, Alex memohon dukungan dari semua pihak, khususnya dari Wali Kota dan Ketua DPRD Salatiga serta Dinas Kebudayaan dan Perwisata untuk bersama-sama bersinergi mengembangkan kebudayaan, khususnya perdalangan dan kerawitan.

Sementara, Wali Kota Salatiga dr. Robby Hernawan, Sp. OG, yang melantik dan mengukuhkan Alexander Joko Sulistyo Budi Yuwono sebagai Ketua PEPADI Kota Salatiga berharap PEPADI Kota Salatiga semakin solid, kompak, guyub rukun. 

"Terus berdedikasi untuk melestarikan kebudayaan wayang ditengah gempuran budaya asing yang saat ini menjamur di Indonesia," ucapnya. 

Sumber: