Iklim Investasi Jateng Steril Premanisme, Polda Kibarkan Perang Aksi Kejahatan Pemerasan

Iklim Investasi Jateng Steril Premanisme, Polda Kibarkan Perang Aksi Kejahatan Pemerasan

Polda Jateng berkomitmen tegas melindungi iklim investasi dan UMKM dari aksi premanisme dan kejahatan-arief pramono/diswayjateng.id-

SEMARANG, diswayjateng.id- Maraknya ulah premanisme berkedok organisasi masyarakat (Ormas) yang kerap menganggu dan menghambat iklim dunia usaha, benar-benar disikapi serius oleh Polda Jawa Tengah

Untuk menciptakan iklim usaha kondusif sekaligus mencegah aksi premanisme, Polda Jawa Tengah menggelar Silaturahmi Kamtibmas bertajuk “Penataan dan Pengawasan Juru Parkir di Area Usaha Mikro Kecil dan Menengah”. 

Dalam kegiatan yang berlangsung di Hotel Quest Kota Semarang ini, mengundang Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jateng, perwakilan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) tingkat provinsi hingga kabupaten/kota.

Selain itu, jajaran akademisi perguruan tinggi, perwakilan juru parkir yang berafiliasi dengan ormas. Kemudian utama (PJU) Polda Jateng, para Kasat Binmas seluruh Polres di Jateng. 

Agenda kali ini dipimpin Waka Polda Jateng, Brigjen Pol Latif Usman dan Dirbinmas Polda Jateng Kombes Pol Siti Rondhijah.

“Kegiatan ini bagian dari strategi kolaboratif Polda Jateng menata sistem perparkiran, dan memberantas praktik premanisme yang meresahkan pelaku UMKM di berbagai daerah,” ujar Kombes Latif Usman.

Latif menegaskan, sinergi antara pemerintah dan dunia usaha sangat penting dalam mendukung penguatan UMKM. Kehadiran UMKM sebagai pilar vital perekonomian nasional, yang mampu bertahan bahkan menjadi motor pemulihan saat krisis.

"Namun kebijakan pemerintah memberdayakan UMKM seringkali terkendala adanya aksi premanisme, seperti pungutan liar dan parkir liar dengan tarif tidak wajar, yang justru meresahkan pelaku usaha," tegasnya. 

Latif menekankan penataan dan pengawasan terhadap juru parkir harus dilakukan secara efektif. Sehingga lingkungan usaha menjadi lebih nyaman dan aman. Selain itu, kepercayaan publik dan investor terhadap sektor UMKM dapat terus terjaga.

“Kita harus sadar betul bahwa UMKM sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat di lapisan terbawah. Gangguan sekecil apapun terhadap UMKM harus kita hilangkan,” tandasnya. 

Latif berharap peran seluruh elemen masyarakat menjaga dan mendukung keberlangsungan sektor UMKM. Ia mengimbau para pelaku usaha yang merasa terganggu aksi premanisme, agar tak ragu melapor ke pihak kepolisian.

"Insyaallah kalau UMKM ini kuat, Indonesia akan kuat. Para pengusaha yang merasa terganggu dalam menjalankan usahanya agar segera melapor ke polisi. Jika tidak direspons, silakan lapor ke Polda Jateng, pasti akan kami tindaklanjuti,” pinta Latif.

Polda Jateng berharap dapat memantik kesadaran kolektif dan memperkuat komitmen bersama menciptakan lingkungan usaha bersih dari praktik premanisme.

“Ini adalah komitmen Polda Jateng untuk mendukung UMKM berjalan dengan baik dan mendorong pertumbuhan di masyarakat,” pungkas Wakapolda.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait