Kompensasi Dampak Radiasi Nihil, Warga Demak Gembok Pagar Tower Telkomsel

Kompensasi Dampak Radiasi Nihil, Warga Demak Gembok Pagar Tower Telkomsel

Warga desa Gajah Demak, melakukan penggembokan di pagar tower telkomsel-nungki diswayjateng-

"Setiap saya antar cek ke Puskesmas selalu diimbau begitu. Pihak pemilik tower mana mau tau?" ucapnya 

Ia meneruskan soal kompensasi juga dirasakan tidak ada keadilan. Di mana pemilik tower hanya memberikan ke pemilik lahan dan keluarganya, warga sekitar tidak diberi kan kompensasi.

Ia juga menyoroti ketidakadilan distribusi kompensasi yang hanya diterima oleh pemilik lahan dan keluarganya.

"Kami yang rumahnya berdekatan malah tidak pernah mendapatkan kompensasi. Kalaupun ada, itu hanya 100 ribu rupiah, yang bahkan kami terima setelah berdemo. Jumlah itu jelas tidak sebanding dengan kerugian yang kami alami,” ujarnya.

BACA JUGA:Istri Wagub Jateng Terpilih, Ning Nawal, Luncurkan Buku Pesantren Anti Bullying dan Kekerasan Seksual

BACA JUGA:Forum Komunikasi Masjid Pemberdaya Tegal hingga Brebes Dibentuk

Penggembokan tower sampai ada titik terang

Penggembokan tower yang dilakukan warga tersebut rencananya akan terus dilakukan hingga ada titik terang. Salah satunya adalah adanya kesepatan dalam audiensi yang rencananya akan dilakukan pada Kamis 30 Januari 2025 mendatang.

"Jika pihak penyedia tower dan bahkan Telkomsel, karena tower ini jaringan Telkomsel, tidak datang maka kami akan terus melakukan penggembokan," ucap Purnomo.

"Warga  juga menolak adanya perpanjangan kontrak tower yang disebut telah diperbarui untuk 10 tahun ke depan tanpa persetujuan warga," lanjutnya.

BACA JUGA:Pj Wali Kota Tegal Buka Konferensi Kota PGRI

BACA JUGA:Ismail Fahmi Resmi Pimpin DPK IKAPTK Kota Tegal Tahun 2024-2029

Pernyataan keras juga disampaikan Lailin, warga setempat yang meminta untuk ijin tower untuk dicabut. Karena diduga hanya pemilik lahan saja yang menikmati adanya tower.

"Kami minta tower ini dicabut saja. Kalau tetap berdiri, perusahaan harus memenuhi hak kami. Jangan cuma pemilik lahan yang menikmati keuntungan sementara kami menanggung kerugian," tegasnya.

"Kami minta kontraknya dicabut saja kkalau bisa. Tidak diperpanjang lagi dan tower dipindahkan. Keberadaannya sangat mengganggu, baik secara fisik maupun mental,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: