Ketua Pemenangan Sineong-Budi Tahan Komentar, Dance: Kami Tunggu Hasil Resmi KPU Salatiga

Ketua Pemenangan Sineong-Budi Tahan Komentar, Dance: Kami Tunggu Hasil Resmi KPU Salatiga

Ketua Tim Pemenangan pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Salatiga nomor 03, Sinoeng N Rachmadi - Budi Santoso (Sinoeng berBudi), Dance Ishak Palit saat hadiri HUT Korpri dan PGRI di Alun-alun Lapangan Pancasila, Salatiga. Foto : Nena Rna Basri--

SALATIGA, diswayjateng.id - Ketua Tim Pemenangan pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Salatiga nomor 03, Sinoeng N Rachmadi-Budi Santoso (Sinoeng berBudi), Dance Ishak Palit menahan komentarnya usia pemungutan dan penghitungan suara Pilkada Salatiga, 27 November 2024 lalu.

Ditemui di sela-sela kegiatannya, Dance Ishak Palit lebih banyak menebar senyum ketika diminta tanggapannya terkait beredarnya hasil hitung cepat sementara Pilwakot Salatiga.

"Belum, (belum ada statement). Kami masih menunggu hasil akhir KPU, pengumuman dari KPU Salatiga," kata Dance Ishak Palit, Sabtu 30 November 2024.

Bahkan, usai memenuhi hak suara di TPS 13 Sidorejo Kidul, Salatiga Dance menyebutkan bercermin dari masalah-masalah yang ada di PKPU, menjadi catatan bagi penyelenggaraan Pemilu agar bisa menyelenggarakan baik Pileg, Pilgub dan Pilkada Salatiga menuju proses dari Pemilu Jujur Adil (Jurdil) serta Luber.

BACA JUGA: Ketua KPU Salatiga Ingatkan KPPS Jangan Jadi Cepu Paslon, Ancaman Pidana Siap Menjerat

BACA JUGA: KPU Salatiga Musnahkan 1.487 Kelebihan Surat Suara, Forkopimda Tinjau Logistik dan TPS

Sehingga, di Pemilu 2024 ini, Dance menegaskan, siapa pun pemimpin yang dihasilkan membawa Kota Salatiga lebih baik. "Termasuk proses Pilkada Salatiga tidak hanya berotasi pada proses tapi berorientasi pada hasil," ujar dia.

Karena, lanjut Dance, secara pribadi ia melihat, di Pilkada Salatiga 2024 kali ini kecenderungannya Pragmatisme.

"Sehingga harapan saya sebagai Ketua DPRD Salatiga, hasil Pilkada ini menghasilkan pemimpin yang betul-betul baik dari proses yang baik pula dan diharapkan tidak menghianati hasilnya,. Sehingga, proses Pilkada ini terlepas dari kelemahan masing-masing, hasilnya yang dicapai bagian dari demokrasi," imbuhnya.

Sementara, Ketua KPU Salatiga Yesaya Tiluata saat dikonfirmasi menyebutkan KPU Salatiga masih melakukan rekapitulasi hingga tanggal 30 November 2024 ini.

BACA JUGA: Doa Bersama di Kantor KPU Salatiga: Perbedaan Pilihan adalah Fitroh, yang Kalah Legowo

BACA JUGA: Soal Pendistribusian Logistik ke Kelurahan, KPU Salatiga Dibantu PT Pos Indonesia

Namun, untuk hasil resmi dari KPU baru akan diplenokan tanggal 2 November 2024.
"Sehibgga, hasil resminya di tanggal 2 Desember 2024," ungkap Yesaya Tiluata.

Sebelumnya, sudah ada Paslon Pilkada Salatiga yang mengumumkan unggul dalam hitung cepat usai pemungutan dan penghitungan suara 27 November 2024 lalu. Paslon itu adalah, Robby Hernawan dan Nina Agustin (Robby-Nina).

Melihat perkembangan usai pelaksanan Pilkada, Pj Wali Kota Salatiga Yasip Khasani mengaku mendengar ada Palson yang mengumumkan unggul versi hitung cepat meskipun belum ada pernyataan resmi dari KPU.

"Kalau menyatakan sendiri ya tidak apa-apa. Namun kita tetap menunggu rapat pleno dari KPU Kota Salatiga, rekap hasil resminya dari KPU," ujar Yasip Khasani.

BACA JUGA: Unggul di Quick Count, Robby-Nina Berikan Pernyataan Resmi ke Media

BACA JUGA: Gelar Presscon Unggul Hitung Cepat, Ketua Tim Pemenangan Yuliyanto Sebut Robby-Nina Pemimpin Salatiga Baru

Namun ia berharap semua bisa menerima hasilnya dengan legawa, apabila keberatan bisa melalui jalur- jalur yang sudah ada dan ditentukan. Masyarakat dimintanya juga harus menjaga kondusifitas dan kembali ke aktifitas normal lagi.

Yasip mengakui bahwa tingkat partisipasi masyarakat Kota Salatiga turun, yakni dari 89 % ke 80 % dalam hal keikutsertaan (masyarakat) untuk memilih.

Ia menyebutkan, salah satu faktor tingkat partisipasi turun adalah pemaksaan pemungutan dan penghitungan suara dilakukan waktunya bersamaan pemilih pemula sedang melaksanakan ujian PAS.

"Sehingga banyak pemilih pemula yang  tidak bisa pulang dari luar kota, yang kuliah tidak bisa pulang. Namun, hal ini menjadi PR, bagaimana pendidikan politik ini harus kita jalankan, sehingga lima tahun lagi partisipasinya akan lebih bagus lagi." pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait