Ribuan Banser Kabupaten Tegal Tegaskan Siaga Bela Kiai dan Boikot Trans7 ‎

Ribuan Banser Kabupaten Tegal Tegaskan Siaga Bela Kiai dan Boikot Trans7 ‎

APEL - Ribuan Anggota Banser Kabupaten Tegal siap menjaga ulama, pesantren, dan keutuhan NKRI dari segala ancaman, termasuk dari media yang dianggap melecehkan marwah kiai saat Apel Siaga.Foto:Yeri Noveli/diswayjateng.id ‎ ‎--

SLAWI, diswayjateng.id – Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Kabupaten Tegal menunjukkan taringnya. Ribuan kader Banser dan Ansor memadati halaman Gedung PCNU Kabupaten Tegal dalam Apel Siaga 2025. Mereka datang bukan sekadar apel rutin, melainkan untuk meneguhkan komitmen: menjaga ulama, pesantren, dan keutuhan NKRI dari segala ancaman, termasuk dari media yang dianggap melecehkan marwah kiai.

‎Bupati Tegal H Ischak Maulana Rohman, yang hadir dalam kesempatan itu menegaskan, kehadiran Ansor dan Banser hari ini menjadi bukti nyata komitmen sebagai benteng ulama dan penjaga nilai keislaman serta kebangsaan.

‎“Penghormatan setinggi-tingginya saya sampaikan kepada para ulama, kiai, dan seluruh barisan yang hadir. Kita berkumpul bukan dalam amarah, melainkan dalam semangat menjaga,” ujar Ischak penuh semangat.

‎Ia menegaskan, siapapun berhak menyampaikan kritik dan aspirasi, namun harus tetap dengan cara yang damai.

BACA JUGA:Kader Banser Gantungkan Nasib Jadi Petani Karamba, GP Ansor Sragen Soroti Proyek PLTS di WKO

BACA JUGA:Ribuan Anggota Banser Wonosobo Berkumpul, Tegaskan Dukungan untuk Pilkada 2024 yang Damai

‎"Saya minta agar selalu jaga ketertiban, jaga keamanan, dan sampaikan dengan cara yang beradab,” pesannya.

‎Sementara itu, Ketua PC GP Ansor Kabupaten Tegal, Abdul Basir, mengatakan apel siaga ini merupakan tindak lanjut dari instruksi Pimpinan Pusat GP Ansor sebagai bentuk kesiapsiagaan moral dan sosial Banser terhadap situasi kebangsaan terkini.

‎“Apel Siaga Banser ini bukan seremoni. Ini momentum untuk memperkuat solidaritas dan dedikasi kami terhadap perjuangan ulama. Banser dan Ansor siap mengawal, membela para kiai, pesantren, dan negeri ini,” tegasnya.

‎Dalam kesempatan itu, Abdul Basir juga menyerukan boikot terhadap Trans7 yang dinilai telah mencederai kehormatan para kiai.

BACA JUGA:Banser Kota Tegal Lakukan Penguatan Satu Komando

BACA JUGA:Langgar PDPRT, Banser Langsung Ditangani Provost

‎“Tidak ada tawar menawar. Ini soal marwah ulama. Kalau santri dan Banser sudah marah, efeknya luar biasa,” ucapnya lantang.

‎Basir juga mengungkapkan bahwa sebelumnya, Banser dan Ansor Kabupaten Tegal telah melakukan aksi simbolik di depan menara siaran Trans7 di Kecamatan Jatinegara dengan menurunkan 250 personel dan memasang spanduk protes.

‎“Kami berharap media lain juga lebih berhati-hati. Jangan sampai framing yang salah memicu kegaduhan umat,” cetusnya.

‎Senada, Kasatkorcab Banser Kabupaten Tegal M Mashadi Zaeni menegaskan bahwa seluruh anggota Banser Tegal berada dalam satu komando dan siap bergerak jika dibutuhkan.

‎“Kami semua satu instruksi. Kalau tidak dilarang oleh pimpinan, mungkin Banser sudah turun ke jalan. Tapi hari ini, boikot kami sampaikan dalam bentuk apel siaga,” tegasnya.

BACA JUGA:Pengurus Ansor dan Banser Kabupaten Tegal Ramai-ramai Mundur dari Struktur

‎Apel siaga Banser di Kabupaten Tegal menjadi salah satu yang paling besar di Jawa Tengah, menggambarkan betapa solidnya barisan hijau-hitam ini dalam menjaga harga diri ulama dan keutuhan NKRI.

‎“Banser siap siaga, satu komando, bela kiai, jaga negeri!” seruan itu bergema mengguncang halaman PCNU Tegal, menandai bahwa semangat kebangsaan masih menyala di dada para penjaga ulama tersebut.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: